Melakukan pembiasaan hal yang baik kepada anak sebaiknya dilakukan sedini mungkin.
Contoh latihan pembiasaan kepada anak yang dapat dilakukan sejak dini adalah:
- Makan dan minum dengan tangan kanan.
Jika melihat ananda makan atau minum dengan tangan kiri, segera komunikasikan dengan baik bahwa sebaiknya minumnya dengan tangan kanan.
========================
Catatan:
Lihat tulisan sebelumnya cara menasehati anak melalui komunikasi yang baik di sini: http://katakatamanfaat.blogspot.com/2016/10/beginilah-sikap-ketika-menyampaikan-pengajaran-nasihat.html
Dan sebagai pelengkap informasi baca juga Metode komunikasi efektif untuk membangun kecerdasan emosional anak di sini:
http://katakatamanfaat.blogspot.com/2016/10/membangun-kecerdasan-emosional-anak-komunikasi.html
========================
- Mengucapkan bismillah ketika ingin makan atau minum.
- Duduk ketika makan, tidak berdiri atau berlari-lari.
- Dan seterusnya.
Ada satu lagi kebiasaan yang harus dilatih dan ditanamkan kepada anak sejak dini, yaitu menanamkan kebiasaan perilaku hidup sehat kepada anak.
Dari kalimat di atas timbullah pertanyaan,"Mengapa pembiasaan perilaku sehat harus sejak dini?" Jawabannya: Karena membentuk perilaku atau karakter hidup sehat jauh lebih mudah daripada setelah dewasa nanti ia mengubah kebiasaan dari kebiasaan pola hidup yang tidak sehat menjadi kebiasaan hidup sehat.
Sebagai orang tua, kita dapat melatih anak hidup sehat sejak anak berusia dua tahun. Pembelajaran yang dapat ditanamkan intinya ada tiga, yaitu:
1. Menjaga kebersihan diri
2. Menjaga kebersihan lingkungan
3. Menjauhi hal apapun yang berbahaya bagi kesehatan diri dan lingkungan.
Sebelum membahas lebih dalam, hal apa saja yang akan menjadi materi pembelajaran hidup sehat untuk anak, maka saya akan paparkan arti perilaku hidup sehat.
Arti dari kata tersebut saya ambil dari KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu yang beralamat di https://kbbi.kemdikbud.go.id/
Arti perilaku adalah tanggapan atau reaksi individu terhadap rangsangan atau lingkungan (tambahan penulis: aktivitas yang dilakukan oleh individu atau seseorang).
Arti sehat adalah :
- baik seluruh badan serta bagian-bagiannya (bebas dari sakit)
- (yang) mendatangkan kebaikan pada badan
- sembuh dari sakit
(tambahan penulis: kondisi yang baik, meliputi jasmani, rohani, lingkungan)
Jadi Perilaku Sehat adalah tindakan atau aktivitas seseorang untuk mempertahankan atau meningkatkan kesehatan (baik jasmani, rohani, dan lingkungan) dan mencegah terjadinya penyakit (baik jasmani, rohani, dan lingkungan).
Setelah mengetahui makna perilaku sehat, maka kita sebagai orang tua mudah membuat perencanaan aktivitas pembelajaran dan pembiasaan pola hidup sehat.
Dalam tulisan ini, saya hanya memberikan contoh cara belajar (aktivitas belajar dan pembiasaan) untuk mengembangkan dan menanamkan perilaku sehat pada anak.
Kunci sukses pembiasaan karakter hidup sehat pada anak usia dini
Agar anak terbiasa hal-hal baik yang kita tanamkan, maka kuncinya adalah keteladanan dari orang tua.
Jika ayah bunda terbiasa melakukan pola hidup sehat dalam kesehariannya, maka anak akan melihatnya. Ketika anak melihat orang tuanya, maka anak akan menirunya.
Dimulai dari meniru, dengan stimulasi dan aktivitas pembiasaan, maka anak akan terbiasa dengan perilaku tersebut, dan kebiasaan tersebut diharapkan akan menetap dalam tahap perkembangan selanjutnya sampai mereka dewasa.
Ketika kita mengetahui pola belajar alamiah pada anak yaitu melihat, mendengar, dan meniru, maka kita usahakan pada diri kita sebagai orang tua:
1. Usahakan anak melihat contoh dan keteladanan dari kita sebagai orang tua.
2. Usahakan melakukan komunikasi dengan baik kepada anak, yang contoh metodenya bisa anda baca pada link di atas.
Hal-hal yang dapat ditanamkan kepada anak untuk berperilaku sehat beserta contoh aktivitas sehari-hari
1. Menjaga kebersihan diri
Yang dimaksud diri adalah diri ananda sendiri, yaitu kebersihan tubuh dan hal yang terkait dengannya seperti pakaiannya, dan seterusnya.
Contoh latihan pembiasaan yang dilakukan:
a. Mandi
- Dilakukan dua kali dalam sehari.
- Biasakan anak mandi menggunakan sabun, shampo, dan air yang bersih.
- Biasakan anak untuk menggosok/membersihkan tubuhnya mulai dari kepada ke ujung kaki, sampai pada lipatan-lipatan, ketiak, daerah kemaluan, dan seterusnya.
- Biasakan anak mengguyur seluruh badan agar sisa-sisa busa/buih sabun dan sampo hilang.
- Biasakan anak untuk mengelap tubuhnya dengan handuk yang bersih sampai kering.
Memulai pembiasaan mandi ini memang tidak mudah, ada saja alasan anak untuk tidak mengguyur dan menyabuni muka dan menyampo kepala, seperti takut perih kena mata, dan sebagainya. Inilah tugas orang tua berkomunikasi kepada anak dengan baik, dan mengajarkan cara mandi agar sabun dan sampo tidak kena mata dan sebagainya.
Tips: aktivitas mandi ini, dapat dilakukan dengan menciptakan atmosfir bermain air sehingga anak-anak yang malas mandi menjadi senang dengan aktivitas "bermain air" ini. Dituntut kreativitas orang tua untuk melakukan pendekatan ini.
b. Perawatan mulut dan gigi
- Aktivitas ini dapat dimulai dari gigi pertama ananda tumbuh, setelah beberapa gigi tumbuh, biasakan menggosok gigi anak dengan sikat yang lembut dan digosok perlahan.
- Setelah usia SD, maka biasakan anak untuk menggosok gigi minimal dua kali sehari, yaitu pada pagi hari dan malam sebelum tidur.
- Saat usia anak sekitar 4 tahun atau ketika anak sudah bisa memegang sikat gigi, biarkan anak memegang sendiri sikat giginya sambil meniru gerakan gosok gigi orang tuanya.
- Setelah itu kenalkan anak menggosok gigi dengan pasta gigi, sekarang sudah banyak tersedia pasta gigi untuk anak, intinya ajarkan anak agar tidak menelan pasta gigi.
- Kemudian ajarkan anak kumur-kumur dan jika memungkin dengan memakai air matang sampai sisa pasta gigi hilang.
- Untuk mengajarkan perilaku sehat terutama kesehatan mulut dan gigi, maka beri pengertian dan penjelasan dengan bahasa anak-anak agar membatasi memakan makanan seperti permen, coklat, atau minuman manis dan bersoda, es krim.
c. Kebiasaan mencuci tangan
Contoh aktivitas pembelajaran:
- Beri informasi kepada anak tentang kuman, virus, bakteri melalui cerita atau metode lain sesuai dengan kebiasaan belajar orang tua dan anak.
Misalnya =
Infokan kepada anak bahwa kuman/virus dapat bertahan hidup hingga beberapa jam di atas permukaan kulit, mainan, uang, dan benda lainnya.
Tangan yang kotor akibat tidak dicuci akan dapat menyebabkan penyakit yang disebabkan oleh kuman dan virus seperti batuk, pilek, diare, dan lainnya. Sehingga kita harus rajin mencuci tangan sebagai ikhtiar menjaga kebersihan agar tidak terkena penyakit tersebut.
- Ajarkan waktu-waktu ananda harus mencuci tangan seperti setelah ke WC, setelah bermain, sebelum makan, dan seterusnya.
- Ajari anak cara mencuci tangan dengan benar dan memakai sabun.
Baca cara cuci tangan memakai sabun yang benar pada tulisan saya sebelumnya, di sini:
http://katakatamanfaat.blogspot.com/2017/07/cuci-tangan-pakai-sabun-ctps.html
d. Kebersihan kaki
Contoh pembelajaran pada menjaga kebersihan kaki:
- Latih anak agar mempunyai kebiasan mencuci kaki setelah main di luar, setelah bepergian, ketika mau tidur, dan seterusnya.
- Ajarkan anak mencuci kaki seperti dengan air yang mengalir, digosok merata sampai sela-sela jari kaki dengan menggunakan sabun, dan terakhir membilas dengan air sampai bersih.
e. Mengganti baju
Contoh pembelajaran pada poin ini:
- Biasakan anak untuk mengganti baju yang sudah dipakai seharian di luar rumah.
- Lakukan pembiasaan agar anak meletakkan baju kotor di tempatnya.
2. Menjaga kebersihan lingkungan
Contoh aktivitas pembelajaran untuk menjaga kebersihan lingkungan:
a. Ajarkan anak informasi seputar lingkungan, seperti sekitar tempat tinggal, tempat bermain, sarana umum (fasos/fasum) di sekitar rumah, pasar, dan seterusnya.
b. Tanamkan kebiasaan untuk menjaga kebersihan pada tempat-tempat di atas.
c. Tanamkan kebiasaan menjaga kebersihan di rumah tempat tinggalnya.
Misalnya:
- Mengajarkan dan membiasakan menyapu dan memungut sampah yang ada baik di dalam rumah maupun di luar rumah.
- Mengajak anak mengelap jendela, mengepel lantai, menyapu halaman, dan seterusnya. Yang harus diingat bahwa jadikan aktivitas ini aktivitas yang menyenangkan bagi anak, jadi target utama bukanlah agar si anak menyelesaikan pekerjaan tersebut seluruhnya namun pengenalan aktivitas membersihkan rumah dan pembiasaan agar mereka terampil menyapu, mengepel lantai, membersihkan piring, mengelap meja makan, dan seterusnya.
- Menginformasikan anak lokasi tempat sampah agar anak mudah membuang sampah bungkus makanan, kertas, dan lain lain ke tempat sampah tersebut.
d. Untuk anak usia dini (yang berada di usia sekolah TK atau PAUD), maka contoh pembiasaan-pembiasaan yang dapat dilakukan bersama anak adalah sebagai berikut:
- membuang sampah di tempat sampah yang telah disediakan di rumah, di halaman, di lapangan tempat bermain, di pasar, di sekolah, di mall, dan seterusnya.
- meletakkan pakaian kotor yaitu pakaian yang ia pakai seharian (pakaian yang ia pakai di luar rumah) pada tempatnya.
- meletakkan sendal/sepatu yang telah ia pakai seharian di luar rumah pada tempat sepatu/rak sepatu.
- meletakkan gelas atau piring yang telah ia pakai ketika makan pada tempat cuci piring.
- menjauhi asap knalpot dari motor dan mobil
- menjauhi asap rokok
- menjauhi asap pembakaran sampah
- membersihkan mainan setelah mereka main atau meletakkan mainan kembali pada tempatnya.
- Membilas sampai bersih setelah BAB dan BAK, baik membilas tubuhnya maupun menyiram closetnya.
- menutup mulut ketika batuk atau bersin
catatan:
Baca ini sebagai tambahan pembelajaran bersama anak, yaitu etika batuk dan bersin. Silakan dilihat di sini: http://katakatamanfaat.blogspot.com/2016/03/etika-batuk-bersin.html
Sumber utama tulisan ini:
Buku Mengembangkan Perilaku Sehat pada anak usia 2-4 tahun
Oleh Elfi Syahreni, S.Kp., Pg.Dipl.
Direktorat Pembinaan Anak Usia Dini Kementrian Pendidikan
Tahun 2011
Baca artikel terkait sebagai pelengkap informasi ini:
Cara menjaga kesehatan anak agar tidak mudah sakit
0 comments:
Post a Comment