Latar Belakang 


Beberapa data Internasional tentang Indonesia


1. Dalam bidang penguasaan literasi, Indonesia menempati urutan 60 dari 61 negara. (Sumber: Central Connecticut State University, 2016).

2. Hasil survey penilaian siswa pada PISA 2015 menunjukkan bahwa Indonesia berada di urutan ke-64 dari 72 negara. 

Melihat data di atas, kita sadar bahwa literasi bangsa kita masih di bawah.

Kita harus bersama-sama memperbaikinya. Saya menggunakan "kita" karena ini melibatkan semua pihak, baik itu keluarga, sekolah, dan masyarakat.

Oleh karena itu, saya tergerak untuk ikut menyebarkan informasi tentang gerakan literasi nasional ini agar kita sebagai orang-tua dan anggota masyarakat peduli dan ikut mendorong dan mengembangkan penguasaan literasi untuk anak-anak kita.


Gerakan Literasi dari Pemerintah


pengertian literasi dan contohnya


Pemerintah telah mencanangkan GLN yaitu Gerakan Literasi Nasional, pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti terdapat implementasi dari kecakapan literasi seperti membaca, berpartisipasi di masyarakat, dan lainnya.

Saya memandang baik gerakan yang bersifat nasional ini dan berharap tingkat literasi anak-anak Indonesia meningkat. Menurut hemat saya, kemampuan literasi ini adalah salah satu kecakapan hidup (life skill) yang harus diajarkan, dilatih, dibiasakan, dan dikembangkan sejak dini.

Mengapa kemampuan literasi ini penting? Oleh karena dengan literasi, seseorang dapat berpikir kritis, tidak terpengaruh oleh hoax yang tersebar, dapat memecahkan masalah dengan baik, mengambil keputusan dengan bijaksana, mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan baik, dan beragam manfaat lainnya dari literasi ini.

Disamping itu, penguasaan literasi (yaitu enam literasi dasar) telah disepakati oleh World Economic Forum pada tahun 2015 menandakan kecakapan enam literasi dasar ini sangat penting untuk bekal dasar hidup abad  baik untuk pribadi, keluarga dan masyarakat pada abad ke-21.


Apa saja enam literasi dasar tersebut?


Enam literasi dasar tersebut adalah: literasi baca dan tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial, dan literasi budaya dan kewargaan.


Tahapan mengembangkan budaya literasi


Langkah awal untuk membudayakan kecakapan literasi adalah memotivasi anak-anak untuk memiliki minat baca yang tinggi.

Kemudian memberikan fasilitas bacaan yang positif dan bermutu dari sumber yang terpercaya di bidangnya.

Minat baca yang tinggi yang didukung oleh banyaknya bahan bacaan yang positif akan semakin meningkatkan pembiasaan membaca dan menulis pada anak.

Setelah tahap ini dilewati, literasi dasar berikutnya yaitu numerasi, sains, digital, finansial, serta budaya dan kewarganegaraan dapat ditingkatkan.


Contoh dampak negatif akibat kurangnya kemampuan literasi dasar pada masyarakat kita


Fenomena kehidupan masyarakat di Indonesia


Kita dapat melihat saat ini, terutama pada tahun-tahun politik, banyak sekali berita bohong (hoax) yang terdapat di social media atau media online lainnya, pun juga terdapat hoax di bidang kesehatan , dan lainnya.

Sayangnya ada masyarakat yang percaya begitu saja dan langsung menyebarkannya kepada yang lain.

Akhirnya masyarakat gaduh, hidup saling curiga, dan efek negatif lainnya.

Ini adalah salah satu dari banyak akibat dari kurangnya kemampuan literasi pada masyarakat kita.

Kurangnya kecakapan literasi baca dan memilah serta memilih informasi yang benar, literasi kewargaan, dan literasi dasar lainnya berperan penting dalam fenomena di atas.

Itu masih dari literasi baca tulis saja yang berdampak rusaknya sendi-sendi kehidupan masyarakat, belum lagi kurangnya kemampuan literasi dasar lainnya seperti numerik, sains, dan seterusnya. Kita bisa bayangkan dampaknya bagi masyarakat Indonesia.


Literasi sebagai kecakapan hidup


Pengertian literasi menurut UNESCO


UNESCO mengartikan literasi sebagai keaksaraan, yaitu rangkaian kemampuan menggunakan kecakapan membaca, menulis, dan berhitung yang didapat melalui proses pembelajaran di sekolah, keluarga, dan masyarakat.

Zaman sekarang, makna dan cakupan literasi berkembang menjadi:


a. literasi adalah suatu kecakapan membaca, menulis, berbicara, berhitung, dan mengakses serta menggunakan informasi;

b. literasi sebagai proses pembelajaran yang mediumnya yaitu membaca dan menulis untuk dapat merenungkan dan menanyakan ilmu dan ide yang dipelajari;

c. literasi sebagai teks yang bervariasi menurut subjek, genre, dan tingkat kompleksitas bahasa.


6 Literasi Dasar sebagai kecakapan hidup


Literasi Baca dan Tulis


Literasi baca dan tulis maksudnya adalah pengetahuan dan kecakapan untuk membaca dan menulis.

Selain kecakapan di atas, kecakapan tambahannya adalah mencari, mengolah, memahami untuk menganalisis, menanggapi, dan menggunakan teks tertulis untuk mengembangkan pemahaman, berpartisipasi di lingkungan sosial, dan mencapai tujuan.

Literasi numerasi


Literasi numerasi artinya adalah pengetahuan dan kecakapan untuk :

a. memperoleh, menginterpretasikan, menggunakan, mengomunikasikan berbagai macam angka dan simbol matematika untuk memecahkan masalah praktis dalam kehidupan;

b.  dapat menganalisis informasi yang ditampilkan dalam berbagai bentuk grafik, tabel, bagan, infographics, dan lainnya untuk mengambil keputusan.

Literasi Sains


Literasi sains maksudnya adalah pengetahuan dan kecakapan ilmiah untuk mengidentifikasi pertanyaan, memperoleh pengetahuan baru, menjelaskan fenomena ilmiah, serta mengambil simpulan berdasar fakta, memahami karakteristik sains, kesadaran bagaimana sains dan teknologi membentuk lingkungan, intelektual dan budaya, serta kemauan untuk terlibat dan peduli dalam isu-isu yang terkait sains.

Literasi Digital 


Literasi digital maknanya adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat komunikasi/jaringan dalam menemukan, menggunakan, mengevaluasi, membuat informasi, dan memanfaatkan informasi secara sehat, bijak, cerdas, tepat, patuh pada hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.

Literasi Finansial


Literasi finansial adalah pengetahuan dan kecakapan untuk mengaplikasikan:

a. pemahaman tentang konsep dan risiko;

b. keterampilan dan motivasi serta pemahaman agar dapat membuat keputusan finansial yang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan finansial, baik individu, keluarga, sosial, dan dapat berpartisipaasi dalam lingkungan masyarakat.

Literasi Budaya dan Kewargaan


Literasi budaya artinya adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai identitas bangsa.

Literasi kewargaan adalah pengetahuan dan kecakapan dalam memahami hak dan kewajiban sebagai warga masyarakat dan warga negara.


Demikian konsep tentang literasi dan gerakan literasi nasional, saya akan melanjutkan tulisan tentang enam literasi dasar ini pada tulisan selanjutnya.

Semoga bermanfaat.

======================================

Sumber data dan sumber tulisan:

Peta Jalan
Gerakan Literasi Nasional
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Tahun 2017

0 comments:

Post a Comment