Dalam beberapa menit kedepan anda akan mendapat penjelasan tentang harusnya menjauhi sifat lemah dan malas dan contoh-contoh sifat malas dan lemah dalam kehidupan sehari-hari yang harus dijauhi.
Ohya, sebagai bahan memperkaya kultum (sebagai tambahan informasi pada saat kultum) ada baiknya sobat membaca tentang akhlak yang baik dan contohnya yang sudah ditulis pada blog ini, yaitu:
Kultum tentang jauhi sifat malas dan lemah ini dapat disampaikan kepada anak-anak dan remaja, maupun kultum di mushalla atau masjid kantor.
Sumber tulisan tentang contoh kultum ini adalah dari buku terjemahan Minhajul Muslim yang ditulis oleh syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri.
Marilah kita mulai, saya mengasumsikan bahwa peserta atau pendengar kultum atau ceramah singkat ini adalah para karyawan kantor pada sebuah masjid atau mushalla kantor.
Ohya, sebagai bahan memperkaya kultum (sebagai tambahan informasi pada saat kultum) ada baiknya sobat membaca tentang akhlak yang baik dan contohnya yang sudah ditulis pada blog ini, yaitu:
- 4 Pilar akhlak mulia
- Gemar bersedekah dan keutamannya
- Menyambung tali silaturahim dan keutamaannya
- Berbakti kepada orang tua
- Berbuat baik kepada tetangga
- Terus melatih jiwa agar berakhlak baik.
Kultum tentang jauhi sifat malas dan lemah ini dapat disampaikan kepada anak-anak dan remaja, maupun kultum di mushalla atau masjid kantor.
Sumber tulisan tentang contoh kultum ini adalah dari buku terjemahan Minhajul Muslim yang ditulis oleh syaikh Abu Bakar Jabir al-Jaza'iri.
Marilah kita mulai, saya mengasumsikan bahwa peserta atau pendengar kultum atau ceramah singkat ini adalah para karyawan kantor pada sebuah masjid atau mushalla kantor.
Dan sebagai contoh, kultum atau ceramah pendek ini dibawakan pada saat ba'da shalat zuhur.
Mari kita simak contoh kultum singkat yang bertema Jauhi sifat malas dan lemah.
=============================================
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Alhamdulillah hamdan katsiran thayyiban mubarakan fiih.
Allahumma shalli wa sallim 'ala nabiyyina Muhammad.
'Amma ba'du..
Bapak-bapak jamaah shalat zuhur yang semoga dirahmati oleh Allah Ta'ala, sebelum memulai kultum kali ini marilah kita sama-sama bersyukur kepada Allah 'azza wa jalla atas ni'mat yang Allah berikan kepada kita sehingga kita dapat menunaikan shalat zuhur berjamaah di tempat mulia ini dan mempunyai waktu untuk mendengarkan kultum yang in syaa Allah disampaikan pada waktu singkat ini.
Kemudian, shalawat dan salam marilah kita haturkan kepada nabi sang teladan kita, nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, beserta para keluarga dan sahabatnya, tabi'in, tabiut tabi'in, dan para pengikutnya hingga hari kiamat nanti.
Izinkanlah saya menyampaikan kultum singkat yang berjudul jauhilah sifat malas dan lemah. Semoga kita terhindar dari sifat-sifat tersebut. Aamiin.
Seorang muslim yang ideal tidak akan pernah pernah bertemu dengan sifat lemah dan malas. Seorang muslim yang baik adalah seorang yang rajin beribadah, rajin bekerja dengan sangat giat. Mengapa? Karena ia telah mengetahui bahwa sang teladannya yaitu nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam selalu memohon perlindungan kepada Allah dari akhlak yang tercela ini yaitu lemah dan malas.
Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam sering berdoa:
Allahumma innii a'uudzubika minal 'ajzi wal kasal wal jubni wal harami wal bukhli
Ya Allah sesungguhnya aku memohon perlindungan kepadaMu dari kelemahan, kemalasan, pengecut, penyakit tua, dan kekikiran. (1)
Selain berdoa dengan doa tadi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda yang saya sebutkan berupa potongan hadits yaitu:
Ihrish 'ala maa yanfa'uka was ta'in billah wala ta'jaz
Bersungguh-sungguhlah terhadap apa-apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan Allah, dan janganlah lemah....... (2)
Dari dua hadits di atas, maka teranglah seterang sinar matahari di siang hari bahwa Rasulullah menyuruh kita ummatnya agar giat/rajin beramal dan bekerja, dan menjauhi sifat lemah dan malas.
Orang yang beriman adalah orang yang membenarkan perkataan nabi, dan setelah itu diwujudkan dengan amal perbuatan. Oleh karena itu maka di dalam diri seorang muslim yang beriman tidak akan ditemukan sifat lemah dan malas, sebagaimana pula tidak ditemukan sifat tercela lainnya yaitu kikir dan pengecut.
Maka mana mungkin kita menemukan seorang muslim yang beriman hanya duduk berpangku tangan, melamun dan menunggu hujan uang jatuh dari langit. Yang meninggalkan semangatnya dalam bekerja untuk sesuatu yang bermanfaat baginya dan bermanfaat bagi keluarganya. Tidak akan kita temukan seorang muslim yang beriman sifat panjang angan-angan, hanya bersandar di kursi empuknya namun berkhayal ingin masuk surga tanpa melakukan amal kebaikan.
Ayat ke 26 di dalam surat Al-Muthaffifiin semakin membuat orang beriman giat dalam beramal untuk kebaikannya di dunia dan di akhirat. Dengarkanlah baik-baik ayat ini.
A'uudzubillahi minasy syaithaanir rajiim. Bismillahir rahmaanir rahiim.
Wa fii dzaalika fal yatanaafasil mutanaa fisuun.
Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.
Untuk mendapatkan surga yang seluas langit dan bumi, maka hendaknya orang berlomba-lomba. Semakin giat beramal, semakin giat bekerja, menjauhkan diri dari sifat malas.
Mari kita simak contoh kultum singkat yang bertema Jauhi sifat malas dan lemah.
=============================================
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.
Alhamdulillah hamdan katsiran thayyiban mubarakan fiih.
Allahumma shalli wa sallim 'ala nabiyyina Muhammad.
'Amma ba'du..
Bapak-bapak jamaah shalat zuhur yang semoga dirahmati oleh Allah Ta'ala, sebelum memulai kultum kali ini marilah kita sama-sama bersyukur kepada Allah 'azza wa jalla atas ni'mat yang Allah berikan kepada kita sehingga kita dapat menunaikan shalat zuhur berjamaah di tempat mulia ini dan mempunyai waktu untuk mendengarkan kultum yang in syaa Allah disampaikan pada waktu singkat ini.
Kemudian, shalawat dan salam marilah kita haturkan kepada nabi sang teladan kita, nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, beserta para keluarga dan sahabatnya, tabi'in, tabiut tabi'in, dan para pengikutnya hingga hari kiamat nanti.
Izinkanlah saya menyampaikan kultum singkat yang berjudul jauhilah sifat malas dan lemah. Semoga kita terhindar dari sifat-sifat tersebut. Aamiin.
Seorang muslim yang ideal tidak akan pernah pernah bertemu dengan sifat lemah dan malas. Seorang muslim yang baik adalah seorang yang rajin beribadah, rajin bekerja dengan sangat giat. Mengapa? Karena ia telah mengetahui bahwa sang teladannya yaitu nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam selalu memohon perlindungan kepada Allah dari akhlak yang tercela ini yaitu lemah dan malas.
Beliau shallallahu 'alaihi wa sallam sering berdoa:
اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ العَجْزِ وَ الكَسَلِ وَ الجُبْنِ وَ الهَرَمِ وَ البُخْلِ
Ya Allah sesungguhnya aku memohon perlindungan kepadaMu dari kelemahan, kemalasan, pengecut, penyakit tua, dan kekikiran. (1)
Selain berdoa dengan doa tadi, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam juga bersabda yang saya sebutkan berupa potongan hadits yaitu:
أِحْرِصْ عَلَى مَا يَنْفَعُكَ وَاسْتَعِنْ بِا اللَّهِ وَ لاَ تَعْجَزْ
Bersungguh-sungguhlah terhadap apa-apa yang bermanfaat bagimu, mohonlah pertolongan Allah, dan janganlah lemah....... (2)
Dari dua hadits di atas, maka teranglah seterang sinar matahari di siang hari bahwa Rasulullah menyuruh kita ummatnya agar giat/rajin beramal dan bekerja, dan menjauhi sifat lemah dan malas.
Orang yang beriman adalah orang yang membenarkan perkataan nabi, dan setelah itu diwujudkan dengan amal perbuatan. Oleh karena itu maka di dalam diri seorang muslim yang beriman tidak akan ditemukan sifat lemah dan malas, sebagaimana pula tidak ditemukan sifat tercela lainnya yaitu kikir dan pengecut.
Maka mana mungkin kita menemukan seorang muslim yang beriman hanya duduk berpangku tangan, melamun dan menunggu hujan uang jatuh dari langit. Yang meninggalkan semangatnya dalam bekerja untuk sesuatu yang bermanfaat baginya dan bermanfaat bagi keluarganya. Tidak akan kita temukan seorang muslim yang beriman sifat panjang angan-angan, hanya bersandar di kursi empuknya namun berkhayal ingin masuk surga tanpa melakukan amal kebaikan.
Ayat ke 26 di dalam surat Al-Muthaffifiin semakin membuat orang beriman giat dalam beramal untuk kebaikannya di dunia dan di akhirat. Dengarkanlah baik-baik ayat ini.
A'uudzubillahi minasy syaithaanir rajiim. Bismillahir rahmaanir rahiim.
وَفِى ذَالِكَ فَلْيَتَنَافَسِ المُتَنَافِسُوْنَ
Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba.
Untuk mendapatkan surga yang seluas langit dan bumi, maka hendaknya orang berlomba-lomba. Semakin giat beramal, semakin giat bekerja, menjauhkan diri dari sifat malas.
Akan saya coba untuk menghilangkan rasa malas yang terus menerus menempel
ReplyDelete