Setelah membahas tentang salah satu aktivitas belajar yaitu active listening, maka saya akan menguraikan tentang aktivitas belajar yang terkait erat dengan listening ini, yaitu note-taking atau mencatat (record).
Mencatat adalah salah satu fase pembelajaran yang harus dilakukan oleh pelajar, yaitu fase absorbing dan recording.
Mengapa mencatat adalah salah satu kunci kegiatan pembelajaran? Untuk menjawabnya silakan kita simak hasil penelitian tentang otak manusia.
Mekanisme kerja memori pada otak manusia
Otak manusia mempunyai mekanisme short-term memory dan rata-rata short-term memory mengalami penurunan memori sebesar kurang-lebih 80% dalam 24 jam kedepan. Ini berarti kamu akan mengingat sekitar 20% informasi yang didapat dalam satu hari kedepan.
Proses pengurangan memori ini akan berkurang terus sejalan dengan berjalannya waktu.
Dari fakta inilah maka proses recording atau pencatatan informasi ini sangat penting bagi pelajar.
Catatan itu bagaikan tambalan yang menutup cairan kebocoran memori. Bagaimana cara menutup kebocoran tersebut? Caranya adalah dengan proses pengulangan, artinya adalah mengulang-ulang membaca informasi (pelajaran) yang telah didapat agar informasi masuk ke dalam long-term memory.
Tahap-tahap note-taking (mencatat pelajaran di kelas)
1. Langkah pertama adalah sebagaimana langkah pertama pada proses active listening, yaitu pemanasan.
Caranya sama dengan apa yang sudah dijelaskan pada tulisan sebelumnya yaitu pemanasan sebelum aktivitas active listening di kelas.
2. Persiapan mencatat dengan mempersiapkan mental dan alat mencatat.
Persiapan mental maksudnya adalah dengan mempersiapkan diri dalam proses active learning dan juga mempersiapkan alat-alat mencatat, seperti buku catatan dan pena.
3. Persiapan area mencatat, maksudnya adalah dimana mencatat pembukaan materi (introduction), dimana mencatat isi utama materi (content atau body), dan dimana mencatat penutup atau kesimpulan (summary).
Di bagian introduction, kamu harus persiapan sebelumnya untuk menuliskan apa saja materi yang akan disampaikan (itulah gunanya melihat silabus materi dan pemanasan dalam langkah pertama), kemudian tuliskan apa-apa hubungannya materi ini dengan materi sebelumnya jika kuliah dalam bentuk seri pelajaran.
Gunanya adalah membantu kamu dalam melakukan orientasi pelajaran atau visualisasi serta mapping pelajaran.
4. Aktivitas mencatat content utama materi pelajaran.
Pada langkah ini, kamu harus menerapkan dan mempraktekkan konsep active listening yang sudah saya uraikan pada tulisan sebelumnya di blog ini.
Lakukan pencatatan dengan efektif, tidak semua ucapan guru harus kamu catat, catatlah poin-poin penting saja.
Gunanya pemanasan yang telah saya bahas pada tulisan sebelumnya adalah pada langkah ini. Jika kamu menemukan kosakata baru, term baru, maka ketika kamu sudah melakukan persiapan sebelumnya, otak kamu sudah mengenalinya (tidak berpikir lebih keras untuk memahaminya) sehingga aktivitas mencatat kamu lebih lancar.
Fokus mencatat pada key concept (materi inti atau poin penting atau konsep dasar).
Gunakan visualisasi dan deskripsi konsep dengan chart atau grafik atau list atau diagram atau tanda panah atau yang lainnya.
Jika diperlukan, kamu harus membuat suatu aturan baku mengenai singkatan kata versi kamu, sehingga kamu bisa menyingkat waktu menulis dan lebih fokus kepada active listening.
Contoh:
- dengan disingkat = dgn
- oleh disingkat = o/
- hasil disingkat = hsl
- menghasilkan disingkat = mghslkan
atau bisa juga kata dikonversikan kepada tanda/gambar khusus, seperti di bawah ini:
- dan; dengan; bersama disimbolkan dengan = &
- kesimpulan disimbolkan dengan : =>
- menghasilkan disimbolkan dengan tanda sama dengan "="
- tanpa; kecuali disimbolkan dengan tanda minus "-"
- meningkat disimbolkan dengan tanda ꜛ
- menurun disimbolkan dengan tanda ꜜ
dan seterusnya.
5. Gunakan otak secara aktif untuk menganalisis dan memilih secara selektif kata-kata atau kalimat atau simbol yang utama sehingga dihasilkan catatan yang terbaik, yang jika kamu melakukan review materi, kamu akan lebih memahami pelajaran dengan baik.
6. Berusaha menghilangkan kebosanan yang kemungkinan timbul saat transfer pelajaran sedang berlangsung.
Caranya adalah tetap berkonsentrasi yaitu active listening dengan melibatkan otak untuk menganalisis agar paham, dan konsentrasi mencatat poin penting dan konsep dasar dari materi yang diuraikan.
Salah satu tips jika dilanda bosan dan kantuk saat pelajaran adalah:
- Ketika mencatat, coba menebak kira-kira soal ujian nanti bentuk pertanyaannya yang berhubungan dengan apa yang kamu catat.
- Melakukan prediksi poin-poin materi yang keluar pada ujian nanti, bentuk soalnya, jawabannya, dan seterusnya yang terkait dengan materi yang kamu catat.
- Ketika mencatat, tanya dalam hati,"kira-kira pada kalimat yang aku catat ini bentuk soalnya pada ujian nanti apa ya? kalimat yang merupakan konsep dasar materi ini keluarnya dalam pilihan ganda atau essay ya?"
Dan seterusnya, intinya lakukan aktivitas berpikir dan mengingat goal/tujuan kamu dalam mencatat pelajaran ini, sehingga tidak ada waktu untuk bengong, melamun, dan tergoda untuk ngobrol dengan teman di samping kamu.
7. Mengatasi masalah akibat guru yang berbicara dengan tempo yang cepat.
Kadang kita menemui seseorang ketika ia berbicara, tempo bicaranya cepat. Kadang tempo yang cepat ini muncul ketika orang tersebut sedang antusias dalam menyampaikan sesuatu, kadang juga orang tersebut dasarnya memang memiliki tempo yang cepat ketika berbicara.
Permasalahannya adalah bagi pelajar yang ingin mencatat poin penting, ketika ingin mencatat poin penting, sang guru sudah beralih kepada uraian selanjutnya.
Untuk mengatasi permasalahan ini, kamu harus melakukan ekstra usaha yaitu tandai di sebelah kata-kata yang kamu tulis dengan pensil warna, atau dgn tulisan yang menandakan bahwa kamu akan melakukan aktivitas lanjutan setelah ini.
Contoh:
Guru sedang menjelaskan definisi dari sesuatu. Kamu sedang mencatat definisinya dan berusaha mencatat dengan cepat, namun guru langsung melanjutkan ke poin pelajaran selanjutnya tanpa memberikan murid-murid waktu untuk menulis.
Ketika hal ini terjadi, tulis di sebelah kalimat yang berupa definisi tadi (yang belum selesai dicatat) dengan tulisan "see textbook for definition" atau tulisan "lihat buku u/ definisi lengkap".
8. Kamu harus tahu tanda-tanda bahwa poin yang diucapkan guru harus dicatat
Dari pengalaman saya, biasanya ketika guru menekankan bahwa kalimat yang sedang dibicarakannya sangat penting dan perlu dipahami, maka ia akan mengirimkan isyarat atau tanda-tanda berupa kalimat seperti:
- Ini adalah konsep dasar yang harus kamu ketahui
- Jangan lupakan hal ini
- Poin penting yang harus diingat
- Saya ulangi sekali lagi
- Inilah hal harus kamu pahami
- Poin ini akan keluar dalam ujian
- dan seterusnya
atau kalimat yang langsung, maksudnya kalimat perintah untuk mencatat seperti:
- Kalian harus catat ini
- Catat poin penting ini
- Saya berikan kalian waktu untuk mencatat ini
- dan kalimat yang senada
Demikian langkah-langkah dan tahap dalam melakukan pencatatan pelajaran di kelas. Sekarang kamu tahu alasan mengapa aktivitas mencatat adalah aktivitas penting bagi pelajar yang ingin sukses dalam belajar sehingga menghasilkan nilai akademis yang memuaskan, dan juga tahap-tahap dalam mencatat.
Baca uraian tentang keterampilan mencatat berikutnya yaitu beberapa skill yang harus dilatih agar mendapatkan catatan yang terbaik untuk mengulang pelajaran.
0 comments:
Post a Comment