Tulisan jelang Ramadhan, tentang berbakti kepada orang tua dan puisi tentang orang tua. Saya ikhtisarkan lagi di blog ini agar di bulan Ramadhan kita dapat lebih lagi berbakti dan berbuat baik kepada orang tua. Semoga Ramadhan tahun ini menjadi Ramadhan yang lebih baik dari Ramadhan tahun sebelumnya, kita menjadi lebih berbakti kepada orang tua yang mana berbakti pada mereka adalah salah satu pintu surga.

Artikel yang terkait dengan artikel seri Ramadhan yaitu taat kepada orang tua adalah sebagai berikut:

Kata-kata mutiara anjuran berbakti kepada orang tua - poster berbakti pada orang tua

Tips untuk anak shalih - cara berbakti kepada orang tua

Silakan baca untuk melengkapi artikel serial Ramadhan yang kali ini bertema bakti pada orang tua. Sekarang kita lanjut kepada bahasan utama artikel ini.

Wahai insan yang orang-tuamu masih ada di sampingmu, mari kita sama-sama renungkan kilas balik kehidupan anak manusia ini. Semoga kilas balik ini dapat melebur hati-hati yang beku, menghangatkan hubungan anak kepada orang tua, menyadarkan anak-anak yang lalai.

bait puisi harapan orang tua


Inilah kilas balik itu


Saat kita masih kecil lemah tanpa daya, dimulai saat ibu mengandung selama sembilan bulan dengan penuh derita, semakin payah dari hari ke hari, serta menyusahkan makan dan tidurnya.

Detik-detik melahirkan seolah ia melihat kematian ada di depan mata, akhirnya ketika sang anak mungil lahir dan berada di sisinya, ia lupa akan semua derita, berganti dengan sejuta harap dan bahagia.

Sekarang, seluruh perhatian dan tenaga dicurahkan untuk merawat, mengasuh dan membesarkannya. Kasih sayang tulus dicurahkan dengan pelukan dan buaian.

Sang ibu lebih mendahulukan kesehatan sang anak daripada terhadap dirinya sendiri. Air susunya menjadi sumber nutrisi sang bayi mungil anaknya tercinta. Yang menjadi aktivitas kesehariannya berpindah dari tangan, dada, dan punggungnya.

Beliau bersabar atas tangis dan jerit anaknya, baik pagi, siang, sore, dan malam ketika manusia lain tertidur lelap. Ia membersihkan kotoran dengan tangannya. Ia rela lapar demi kenyang anaknya. Ia rela terjaga demi lelap anaknya. Ia rela sibuk demi kenyamanan anaknya.

Bilamana sang anak sakit, ia menampakkan kegundahan dan sayang tak berujung. Ia rela mengeluarkan harta bendanya berobat demi kesembuhannya. Seandainya ia diberi pilihan antara hidup anaknya dan kematian dirinya, niscaya dengan tegas ia memilih untuk hidup anaknya.

Sang ibu sangat menaruh harapan besar kepadanya. Senantiasa mendoakan kebaikan untuknya, baik secara diam-diam di dalam sujudnya maupun terang-terangan dihadapannya.
(1)

Puisi dan syair tentang orang-tua


Puisi dan syair tentang ibu


Ibumu mempunyai hak besar, jika saja kau tahu
yang banyak darimu itu baginya tak seberapa
Berapa malam ia terjaga, memikul beban mengasuhmu
Saat melahirkan, itu sungguh berat, jika saja kau tahu
Betapa sakit karenanya, yang membuat hati terbang melayang
Ia rela berkorban dengan nyawanya demi engkau
Dan darinya ia memberimu air susu murni
Betapa sering ia membersihkan kotoranmu dengan tangannya
sementara buaian tangannya, bagimu tidak lain menjadi tempat tidurmu
Betapa sering ia rela lapar dan memberikan makanannya untukmu
karena kasih dan sayangnya saat engkau masih kecil
Lalu kau sia-siakan karena kedunguanmu, saat ia telah lanjut usia
Bagimu, keberadaannya lama, padahal itu sebentar saja
Sungguh disayangkan
Maka, senangilah kemerataan doanya
sebab kau sangat memerlukan doa yang ia panjatkan
(2)

Puisi dan syair tentang harapan ayah kepada anaknya


Putraku bagai denyut pada nadiku
putraku bagai belahan jiwaku
putraku bagai bintang yang aku teropong
agar kutatap padanya cahaya kejora
Jika suatu hari kumohon kepada Allah untuk menyaksikan
pemandangan tersuci pada usia senja,
maka ia telah menjadi anak muda yang khusyuk dalam ketaatan,
berparas bersih, bertangan suci
Atau, memohon kepada Allah suatu harapan
sebelum kutemui ajal di atas tempat tidurku
Maka belahan jiwaku itu sedang khusyuk di biliknya
menyaingi bintang dalam ketinggian
(3)

Sajak tentang jasa sang ayah bagi anak


Ia ulurkan tangan dengan kebaikan tanpa pamrih
dan memberi nasihat yang baik kesudahannya
ia terus mengucurkan pemberian tanpa pamrih
agar kau tetap mulia mengungguli orang sekeliling
Betapa ia mengharap kau menempati kedudukan tertinggi
dan menapaki anak tangga pangkat tertinggi di planet ini
Meskipun kau pernah berguling ria dalam lumpur saat kecil
namun kedua pundaknya adalah tempat bermain terbaik
(4)

bait puisi jasa orang tua

Buah berbakti kepada orang tua


Buah manfaat dari berbakti kepada orang tua dapat dipetik di dunia dan di akhirat. Di akhirat adalah berupa surga.

Sabda Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam,
"Orang tua adalah pintu surga yang paling tengah. Jika engkau mau, maka letakkanlah pintu itu, atau engkau menjaganya"
(5)

Sedangkan buah dari berbakti kepada orang tua di dunia adalah Allah Ta'ala memberkahi usianya, diakhirkan ajalnya, dilapangkan rezekinya, ditinggikan derajatnya, dimudahkan urusannya, diselamatkan dari cobaan hidupnya, diampuni dosanya, dikabulkan doanya, dan dibalas dengan bakti anak-anaknya.

Hak orang tua yang wajib ditunaikan oleh anak


Adapun hak orang tua adalah sang anak hendaknya berbuat baik kepada orang tua, memberi nafkah kepadanya, mentaatinya, mendoakannya.

Adapun perbuatan baik kepada orang-tua adalah mencakup segala jenis ihsan (perbuatan baik) yaitu berupa ucapan, perbuatan, sikap, bahasa tubuh, maupun harta benda.

Contoh perbuatan baik kepada orang-tua adalah:

1. Mematuhi perintah mereka
2. Menyambut panggilan mereka
3. Siap melayani dan memenuhi hajat mereka
4. Menutup mata atas kesalahan-kesalahan mereka
5. Siap melakukan apa saja yang dapat menyenangkan dan melegakan mereka
6. Menyingkirkan apa saja yang mengganggu dan yang sekiranya membuat mereka kecewa dan murka.
7. Tidak duduk mendahuluinya
8. Tidak berjalan di depannya
9. Mendahulukan salam kepada mereka
10. Memberi nafkah kepada mereka
11. Memenuhi kebutuhannya
12. Mengerjakan sesuatu untuknya tanpa ragu, tanpa menunda, tanpa menggerutu
13. Mendoakan mereka selama mereka masih hidup maupun sepeninggal mereka

Contoh perbuatan baik dan taat kepada orang tua setelah mereka wafat

1. Mendoakan mereka
2. Melaksanakan wasiat mereka
3. Menyambung persaudaraan dengan kerabat mereka
4. Memuliakan teman-teman mereka
5. Berziarah ke kubur mereka (untuk mendoakan mereka dan mengambil pelajaran/meningat kematian)
6. Menqadha kewajiban puasa jika ada
8. Menqadha haji
9. Menunaikan kewajiban mereka kepada sesama jika ada yang belum sempat ditunaikan
10. Bersedekah untuknya (atas nama mereka)
11. Maafkan mereka akibat ketidaktahuan mereka

Hal yang terlarang untuk dilakukan kepada orang-tua

1. Berbuat hal buruk kepada mereka
2. Memperlihatkan kejenuhan di depan mereka
3. Merperlihatkan ketidakpuasan dan keluhan kepada mereka
4. Bersuara tinggi kepada mereka/berbicara dengan nada tinggi kepada mereka
5. Mencela dan mencaci mereka (termasuk mencela dan mencaci orang-tua teman yang menyebabkan teman tersebut balas mencela dan mencaci orang-tua kita)
6. Merendahkan dan menghina mereka
7. Melakukan baik berupa ucapan, perbuatan, gerak tubuh yang menyakiti mereka
8. Menatap mereka dengan tatapan mata tajam
9. Mengangkat tangan (atau bahasa tubuh lain yang kasar) sebagai isyarat tidak berkenan atau penolakan terhadap mereka

Jangan melukai hati orang-tua. Inilah hal ihwal orang tua yang hatinya hancur, sebagaimana dikemukakan pada bait puisi kecewanya orang tua kepada anak durhaka di bawah ini:

Aku mencukupi kebutuhan makanmu saat masih kecil
dan menanggung hidupmu saat tumbuh remaja
Engkau dicukupi dengan yang aku usahakan
dan diberi air susu ibu pertama
Bilamana malam menyelimutimu dengan sakit
tak dapat kupejamkan mata
karena sakitmu selain berjaga gelisah
seolah akulah yang terpukul, bukan engkau
dengan pukulan yang tidak menimpaku
sehingga hidupku engkau abadikan
Jiwaku takut atas keadaanmu
karena benar-benar tahu bahwa kematian mengintai
Namun ketika engkau tumbuh dewasa
dan harapan yang aku gantungkan kepadamu
engkau balas dengan kekasaran dan kebekuan hati
seolah engkaulah yang berhak menikmati hidup dan bermurah hati
Betapa celaka jika engkau tidak menunaikan hak orang-tua
Engkau berbuat seperti tetangga sebelah berbuat
Engkau memperlakukanku seperti tetangga
Tidak mendalami perasaanku
Pada hartamu engkau kikir
(6)

Itulah sobat pembaca, beberapa bait puisi yang dapat kita baca, puisi tentang jasa orang tua kepada anak, puisi dan sajak harapan orang tua kepada anaknya, puisi dan syair tentang kecewanya orang tua kepada anaknya yang tidak berbakti kepadanya.

Ayo sobat, tidak perlu menunggu bulan puasa atau bulan Ramadhan untuk meminta maaf kepada orang-tua atas segala kesalahan dan pengabaian kita kepada mereka. Saya berharap (khususnya untuk penulis) setelah kita membaca artikel tentang berbakti kepada orang tua, kita mengetahui buah berbakti kepada orang-tua sehingga kita semakin termotivasi untuk lebih baik lagi dalam ketaatan kepada orang-tua.

Setelah mengetahui contoh perbuatan bakti dan taat pada orang tua, mengetahui perbuatan yang dilarang untuk dilakukan kepada orang tua, dan apa hak-hak orang tua bagi anaknya, maka kita bisa segera amalkan pada detik ini juga. Dimulai dari hal yang kecil, rutin, sehingga lama-lama menjadi kebiasaan.

Pada momen Ramadhan ini, waktu yang tepat untuk memperbaiki diri dan amalan ini, marilah kita menjadi manusia yang lebih baik, yang lebih bakti dan taat kepada orang tua. Semoga kita dapat menjadi anak shalih dan juga dikaruniai anak shalih. Aamiin.

Sumber
Terjemahan buku Fiqh at-Ta'amul Ma'a an-Naas
Karya Dr. Abdul Aziz bin Fauzan
Penerbit Griya Ilmu tahun 2010

(1) Halaman 313
(2) Halaman 314
(3) idem
(4) Halaman 315
(5) Halaman 319
(6) Halaman 338

0 comments:

Post a Comment