Tulisan serial tentang adab kali
ini adalah adab kepada orang tua menurut Islam. Ini adalah materi
penting. Mengapa? Sebab di banyak ayat pada Al-Qur'an, kita
diperintah berbakti kepada orang tua setelah perintah menyembah
Allah. Contohnya ada di surat An-Nisa':36, Al-An'am:151,
Al-Baqarah:83, Al-Isra':23. Oleh karena itulah setelah bahasan adab
seorang muslim kepada diri sendiri, sobat akan membaca tulisan
tentang adab anak kepada orang tua dalam islam.
Setelah membaca beberapa ayat di atas, semoga saya dan sobat semua menjadi muslim sejati, seorang muslim yang tahu bagaimana adab kita kepada orang tua, cara kita memperlakukan orang tua serta berbuat baik kepada mereka. Terlebih lagi ketika diusia senja mereka dan setelah wafatnya mereka.
Setelah membaca beberapa ayat di atas, semoga saya dan sobat semua menjadi muslim sejati, seorang muslim yang tahu bagaimana adab kita kepada orang tua, cara kita memperlakukan orang tua serta berbuat baik kepada mereka. Terlebih lagi ketika diusia senja mereka dan setelah wafatnya mereka.
Adab berbakti kepada orang tua – ayah dan ibu
Sobat pasti telah mengetahui hadits
Nabi yang sudah populer di masyarakat kita, kurang lebih isinya
mengisahkan ketika seorang bertanya kepada Rasulullah shallallahu
'alaihi wa sallam tentang kepada siapakah aku harus berbakti pertama
kali, maka Rasul menjawab ibumu sampai tiga kali. Untuk kemudian
ketika pemuda itu bertanya terakhir kalinya, Rasulpun menjawab
ayahmu.
Hadits di atas menunjukkan bahwa hak ibu lebih besar dari hak ayah. Mengapa? Oleh karena ibu telah mengalami tiga macam kepayahan dalam kaitannya dengan anak, yaitu: kepayahan karena kehamilan selama kurang lebih sembilan bulan, lalu kepayahan ketika melahirkan, kepayahan ketiga yaitu menyusui (kurang lebih selama dua tahun).
Sumber: http://almanhaj.or.id/content/457/slash/0/hak-ibu-lebih-besar-dari-pada-hak-ayah/
Oleh karena itu, dalam berbakti kepada orang tua, hak ibu adalah lebih besar dari hak ayah.
Hadits di atas menunjukkan bahwa hak ibu lebih besar dari hak ayah. Mengapa? Oleh karena ibu telah mengalami tiga macam kepayahan dalam kaitannya dengan anak, yaitu: kepayahan karena kehamilan selama kurang lebih sembilan bulan, lalu kepayahan ketika melahirkan, kepayahan ketiga yaitu menyusui (kurang lebih selama dua tahun).
Sumber: http://almanhaj.or.id/content/457/slash/0/hak-ibu-lebih-besar-dari-pada-hak-ayah/
Oleh karena itu, dalam berbakti kepada orang tua, hak ibu adalah lebih besar dari hak ayah.
Menghormati teman dan kerabat orang tua
Muslim sejati mengetahui bahwa
Rasul kita mengajarkan selain menghormati dan bergaul dengan orang
tua, ia juga harus menghormati dan bergaul dengan baik kepada teman
atau kerabat orang tua.
Ini merupakan salah satu adab terhadap orang tua yang telah meninggal. Salah satu hadits menyebutkan yang maknanya adalah
Sumber: Buku berjudul Berbakti kepada orang tua, penulis Yazid Jawas, penerbit Darul Qolam.
3b. Memberikan sebagian rezeki kepada mereka, karena semua harta kita adalah milik orang tua.
4. Mengerjakan apa-apa yang mereka perintahkan dengan hati yang lapang.
5. Tawadhu (merasa rendah) kepada mereka dan tidak bersuara yang lebih keras dari mereka ketika berbicara kepada mereka.
Selain bersuara lebih rendah, kita harus selalu mendengar dengan penuh perhatian terhadap perkataannya.
Selalu memberikan respon yang positif apabila mereka berbicara.
Itulah adab berbicara dengan orang tua.
6. Meminta ampunan kepada Allah untuk mereka.
7. Melaksanakan amanat mereka dan pesan mereka terutama jika mereka telah tiada.
8. Silaturahim kepada kerabat mereka terutama jika mereka telah wafat.
9. Mengurus jenazahnya ketika wafatnya mereka (mengkafankan, menshalatkan, menguburkan, dan seterusnya).
10. Membayarkan hutang-hutangnya terutama jika mereka telah meninggal.
11. Tidak melakukan perbuatan yang membuat mereka sedih dan tidak senang.
12. Silaturahim kepada mereka jika rumah sang anak jauh dengan mereka.
13. Mengucapkan salam kepada mereka dan mencium tangan mereka.
14. Selalu menanyakan kepada mereka,”apa yang bisa dibantu?” atau menawarkan bantuan kepada mereka dan jangan lalai untuk selalu membantu mereka walau mereka tidak meminta bantuan.
15. Kadang-kadang ada orang tua yang segan untuk meminta bantuan kepada anaknya, maka perhatikanlah kondisi mereka dengan teliti, apabila dirasa ada yang kurang, jangan tunda-tunda waktu untuk membantu mereka walaupun mereka tidak meminta bantuan.
16. Memilih kata-kata yang sopan dan lembut kepada mereka terlebih ketika di usia senja mereka.
17. Jika sang anak mengetahui orang tuanya berbuat kesalahan, maka wajib bagi sang anak mengingatkannya. Ingatkan mereka dengan cara yang sopan, lembut, tawadhu, tidak keras, tidak kasar, dengan perkataan dan argumen yang cerdas, lembut, dan bijaksana.
18. Mengajak mereka ke majelis kajian ilmu syar'i, atau memberikan mereka buku-buku bermanfaat, atau mempersembahkan mereka tontonan ilmu yang bermanfaat, atau membawa mereka bertemu ke ustadz-ustadz untuk menjelaskan ilmu kepada mereka jika sang anak tidak mempunyai kemampuan untuk menjelaskan ilmu agama secara rinci.
19. Mencari nafkah yang halal (terutama bagi anak laki) sehingga bisa mempersembahkan sebagian hartanya kepada orang tua.
20. Berusaha semampunya untuk menghadiahkan dan mendatangkan kesenangan ke dalam hati orang tuanya.
21. Memberikan hadiah, contohnya: makanan bergizi dan enak, pakaian yang bagus, tempat tinggal yang nyaman, dan lain lain.
22. Selalu mempersembahkan wajah yang berseri-seri, tampilan yang bagus, senyum yang lebar, yang dipenuhi oleh rasa cinta karena Allah Ta'ala.
23. Mengajak kakak atau adik untuk bersama-sama membahagiakan orang tua mereka.
24. Jika sang anak dilanda ujian, masalah, problem kehidupan, dan hambatan lainnya, jangan tunjukkan itu semua di depan orang tua, sehingga orang tua ikut-ikutan memikirkan sang anak, ikut resah serta gundah gulana akibat memikirkan sang anak.
25. Jika sang anak berjauhan rumahnya dengan orang tua, buat jadwal kunjungan yang teratur ke mereka. Jika sulit (misalnya berada di luar negeri), maka sering-sering telpon mereka baik melalui telpon, skype, dan fasilitas teknologi lainnya.
26. Ajak anakmu ke rumah orang tuamu, ajarkan anak-anak tentang adab dan akhlak kepada nenek dan kakek. Kehadiran cucu yang shalih adalah salah satu hal yang membuat orang tua gembira.
27. Mengajak orang tua berwisata yang menyenangkan ke tempat-tempat nan indah , mengajak orang tua makan di tempat makan yang paling enak.
28. Membawa mereka untuk berhaji (jika belum menuanaikan ibadah haji) atau umrah ke tanah suci.
29. Menjaga nama baik mereka dan kehormatan mereka.
30. Tidak menyebarkan aib mereka, tutupilah aib mereka.
31. Berdoa kepada Allah agar Allah memasukkan mereka ke dalam surga dan menjauhkan mereka dari api neraka, serta berkumpul dengan mereka di kampung akhirat yang abadi di surgaNya.
32. Melaksanakan nazarnya jika mereka diwafatkan oleh Allah sementara mereka belum sempat menunaikannya.
33. Menerima warisan mereka dengan dasar perhitungan sesuai dengan dalil yang shahih dengan lapang dan qana'ah (tidak berebut harta warisan dengan saudara-saudaranya karena tamak dengan harta dunia).
Wahai sobatku, sebenarnya masih banyak lagi perbuatan-perbuatan baik kepada kedua orang-tua, baik berbakti terhadap orang tua yang masih hidup ataupun berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal.
Kita sudah tahu cara menghormati orang tua yang masih hidup dan juga berbakti kepada orang tua yang telah wafat. Sekarang marilah kita sama-sama mengamalkan ilmu yang telah kita pelajari ini.
Jujur saja sobat, ketika menulis ini, tidak terasa bulir-bulir kristal air terasa berkumpul di kedua sudut mata. Tinggal menunggu waktu untuk jatuhnya saja. Dengan merangkum dari berbagai sumber yang saya sebutkan di atas, makin terasa bahwa saya masih jauh sekali dari ideal untuk disebut sebagai anak shalih yang berbakti kepada orang-tua. Mari kita sama-sama beristighfar atas kelalaian kita selama ini dalam berbuat baik kepada mereka. Mari kita sama-sama berjanji akan berbuat yang lebih baik lagi dalam menunaikan ibadah yang agung ini, ibadah yang Allah sebut setelah Tauhid kepada Allah. Yang menunjukkan mulianya dan pentingnya berbakti kepada orang tua ini.
Mari, sebelum semuanya terlambat, sebelum kita diwafatkan oleh Allah atau sebelum mereka yang diwafatkan oleh Allah. Gunakan waktu yang tersisa ini untuk berbakti kepada mereka.
Semoga saya dan sobat dapat istiqamah menjalankan ibadah nan luhur ini sampai kita diwafatkan oleh Allah. Terima kasih telah membaca tulisan ini, sampai bertemu pada tulisan selanjutnya.
Ini merupakan salah satu adab terhadap orang tua yang telah meninggal. Salah satu hadits menyebutkan yang maknanya adalah
Sesungguhnya termasuk kebaikan seseorang adalah menyambung tali silaturahim kepada teman-teman bapaknya sesudah bapaknya meninggal [Hadits Riwayat Muslim]
Sesungguhnya termasuk kebaikan seseorang adalah menyambung tali silaturahim kepada teman-teman ayahnya [Hadits Riwayat Muslim]
Sumber: Buku berjudul Berbakti kepada orang tua, penulis Yazid Jawas, penerbit Darul Qolam.
Contoh adab kepada orang tua
Di bawah ini adalah contoh-contoh
berbuat baik kepada orang tua dan berbakti kepada mereka:
1. Mendoakan mereka berdua dengan doa kebaikan di dunia dan di akhirat.
2. Berkata-kata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut, tidak berkata kasar kepada keduanya.
3. Membuat mereka berdua gembira dan senang.
Contoh perbuatan agar orang tua senang dan gembira adalah:
3a. Memberikan senyum kepada mereka.
3b. Memberikan kabar baik kepada mereka, contohnya:
- Kabar kesehatan kita dan keluarga
- Kabar tentang prestasi kita di sekolah atau di tempat kerja
- Mengajak mereka rihlah (bepergian)
- Mengajak mereka makan bersama
- Menelepon mereka dan menanyakan kabar mereka
dan masih banyak contoh lainnya.
1. Mendoakan mereka berdua dengan doa kebaikan di dunia dan di akhirat.
2. Berkata-kata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut, tidak berkata kasar kepada keduanya.
3. Membuat mereka berdua gembira dan senang.
Contoh perbuatan agar orang tua senang dan gembira adalah:
3a. Memberikan senyum kepada mereka.
3b. Memberikan kabar baik kepada mereka, contohnya:
- Kabar kesehatan kita dan keluarga
- Kabar tentang prestasi kita di sekolah atau di tempat kerja
- Mengajak mereka rihlah (bepergian)
- Mengajak mereka makan bersama
- Menelepon mereka dan menanyakan kabar mereka
dan masih banyak contoh lainnya.
3b. Memberikan sebagian rezeki kepada mereka, karena semua harta kita adalah milik orang tua.
4. Mengerjakan apa-apa yang mereka perintahkan dengan hati yang lapang.
5. Tawadhu (merasa rendah) kepada mereka dan tidak bersuara yang lebih keras dari mereka ketika berbicara kepada mereka.
Selain bersuara lebih rendah, kita harus selalu mendengar dengan penuh perhatian terhadap perkataannya.
Selalu memberikan respon yang positif apabila mereka berbicara.
Itulah adab berbicara dengan orang tua.
6. Meminta ampunan kepada Allah untuk mereka.
7. Melaksanakan amanat mereka dan pesan mereka terutama jika mereka telah tiada.
8. Silaturahim kepada kerabat mereka terutama jika mereka telah wafat.
9. Mengurus jenazahnya ketika wafatnya mereka (mengkafankan, menshalatkan, menguburkan, dan seterusnya).
10. Membayarkan hutang-hutangnya terutama jika mereka telah meninggal.
11. Tidak melakukan perbuatan yang membuat mereka sedih dan tidak senang.
12. Silaturahim kepada mereka jika rumah sang anak jauh dengan mereka.
13. Mengucapkan salam kepada mereka dan mencium tangan mereka.
14. Selalu menanyakan kepada mereka,”apa yang bisa dibantu?” atau menawarkan bantuan kepada mereka dan jangan lalai untuk selalu membantu mereka walau mereka tidak meminta bantuan.
15. Kadang-kadang ada orang tua yang segan untuk meminta bantuan kepada anaknya, maka perhatikanlah kondisi mereka dengan teliti, apabila dirasa ada yang kurang, jangan tunda-tunda waktu untuk membantu mereka walaupun mereka tidak meminta bantuan.
16. Memilih kata-kata yang sopan dan lembut kepada mereka terlebih ketika di usia senja mereka.
17. Jika sang anak mengetahui orang tuanya berbuat kesalahan, maka wajib bagi sang anak mengingatkannya. Ingatkan mereka dengan cara yang sopan, lembut, tawadhu, tidak keras, tidak kasar, dengan perkataan dan argumen yang cerdas, lembut, dan bijaksana.
18. Mengajak mereka ke majelis kajian ilmu syar'i, atau memberikan mereka buku-buku bermanfaat, atau mempersembahkan mereka tontonan ilmu yang bermanfaat, atau membawa mereka bertemu ke ustadz-ustadz untuk menjelaskan ilmu kepada mereka jika sang anak tidak mempunyai kemampuan untuk menjelaskan ilmu agama secara rinci.
19. Mencari nafkah yang halal (terutama bagi anak laki) sehingga bisa mempersembahkan sebagian hartanya kepada orang tua.
20. Berusaha semampunya untuk menghadiahkan dan mendatangkan kesenangan ke dalam hati orang tuanya.
21. Memberikan hadiah, contohnya: makanan bergizi dan enak, pakaian yang bagus, tempat tinggal yang nyaman, dan lain lain.
22. Selalu mempersembahkan wajah yang berseri-seri, tampilan yang bagus, senyum yang lebar, yang dipenuhi oleh rasa cinta karena Allah Ta'ala.
23. Mengajak kakak atau adik untuk bersama-sama membahagiakan orang tua mereka.
24. Jika sang anak dilanda ujian, masalah, problem kehidupan, dan hambatan lainnya, jangan tunjukkan itu semua di depan orang tua, sehingga orang tua ikut-ikutan memikirkan sang anak, ikut resah serta gundah gulana akibat memikirkan sang anak.
25. Jika sang anak berjauhan rumahnya dengan orang tua, buat jadwal kunjungan yang teratur ke mereka. Jika sulit (misalnya berada di luar negeri), maka sering-sering telpon mereka baik melalui telpon, skype, dan fasilitas teknologi lainnya.
26. Ajak anakmu ke rumah orang tuamu, ajarkan anak-anak tentang adab dan akhlak kepada nenek dan kakek. Kehadiran cucu yang shalih adalah salah satu hal yang membuat orang tua gembira.
27. Mengajak orang tua berwisata yang menyenangkan ke tempat-tempat nan indah , mengajak orang tua makan di tempat makan yang paling enak.
28. Membawa mereka untuk berhaji (jika belum menuanaikan ibadah haji) atau umrah ke tanah suci.
29. Menjaga nama baik mereka dan kehormatan mereka.
30. Tidak menyebarkan aib mereka, tutupilah aib mereka.
31. Berdoa kepada Allah agar Allah memasukkan mereka ke dalam surga dan menjauhkan mereka dari api neraka, serta berkumpul dengan mereka di kampung akhirat yang abadi di surgaNya.
32. Melaksanakan nazarnya jika mereka diwafatkan oleh Allah sementara mereka belum sempat menunaikannya.
33. Menerima warisan mereka dengan dasar perhitungan sesuai dengan dalil yang shahih dengan lapang dan qana'ah (tidak berebut harta warisan dengan saudara-saudaranya karena tamak dengan harta dunia).
Wahai sobatku, sebenarnya masih banyak lagi perbuatan-perbuatan baik kepada kedua orang-tua, baik berbakti terhadap orang tua yang masih hidup ataupun berbakti kepada orang tua yang sudah meninggal.
Kita sudah tahu cara menghormati orang tua yang masih hidup dan juga berbakti kepada orang tua yang telah wafat. Sekarang marilah kita sama-sama mengamalkan ilmu yang telah kita pelajari ini.
Jujur saja sobat, ketika menulis ini, tidak terasa bulir-bulir kristal air terasa berkumpul di kedua sudut mata. Tinggal menunggu waktu untuk jatuhnya saja. Dengan merangkum dari berbagai sumber yang saya sebutkan di atas, makin terasa bahwa saya masih jauh sekali dari ideal untuk disebut sebagai anak shalih yang berbakti kepada orang-tua. Mari kita sama-sama beristighfar atas kelalaian kita selama ini dalam berbuat baik kepada mereka. Mari kita sama-sama berjanji akan berbuat yang lebih baik lagi dalam menunaikan ibadah yang agung ini, ibadah yang Allah sebut setelah Tauhid kepada Allah. Yang menunjukkan mulianya dan pentingnya berbakti kepada orang tua ini.
Mari, sebelum semuanya terlambat, sebelum kita diwafatkan oleh Allah atau sebelum mereka yang diwafatkan oleh Allah. Gunakan waktu yang tersisa ini untuk berbakti kepada mereka.
Semoga saya dan sobat dapat istiqamah menjalankan ibadah nan luhur ini sampai kita diwafatkan oleh Allah. Terima kasih telah membaca tulisan ini, sampai bertemu pada tulisan selanjutnya.
informatif
ReplyDeleteTerima kasih, semoga bermanfaat..
Delete