Suatu hari, ia bertemu saya dan kebetulan saya mempunyai buku himpunan materi kultum yang diterbitkan oleh Darul Haq. Saya memang belum membaca semuanya, jadi saya baca lagi daftar isinya, dan Alhamdulillah ada kultum mengenai risalah untuk pengantin. Walhasil, iapun meminjam buku tersebut.
Sengaja saya share di blog ini, agar sobat pembaca semua dapat membacanya, siapa tahu tiba-tiba sobat dimintai tolong untuk mengisi kultum pada acara yang sama. Semoga tulisan ini dapat menjadi inspirasi dalam menulis konsep kultum tentang pernikahan untuk sang pengantin.
==Lihat aneka kado pernikahan di sini: kado nikah murah tapi berkesan==
Inilah contoh kultum tentang pernikahan
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh.Alhamdulillah hamdan katsiran thayiban mubarakan fiih.
Allahumma shalli wa sallim 'ala nabiyyina Muhammad.
Sesungguhnya kehidupan perkawinan adalah kehidupan yang terbangun di atas fondasi cinta, kasih-sayang, ketenangan, dan ketentraman. Satu sama lain adalah pakaian bagi yang lain, seperti yang termaktub dalam potongan surat Al-Baqarah ayat 187, yang artinya kurang lebih adalah "Mereka itu adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian mereka.
Kita juga sering membaca sebuah ayat yang populer, yaitu Surat Ar-Rum ayat 21. Ayat ini sering tertulis di surat undangan pernikahan. Artinya adalah "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya adalah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.
Sebagai orang yang sudah lebih dahulu berpengalaman, izinkanlah saya menyampaikan beberapa pesan dalam membangun mahligai rumah-tangga yang sakinah, mawaddah, wa rahmah. Tolong diingat-ingat pesan ini dan diamalkan dalam kehidupan rumah-tangga kalian kelak.
Poin pertama adalah hendaknya suami dan istri bertakwa kepada Allah.
Berpegang dengan ikatan iman, saling memberikan nasehat, saling mengajak kepada kebaikan, dan saling mengingatkan agar menjauhi keburukan.
Alangkah indah apa yang Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam ajarkan kepada kita terkait dengan contoh saling mengajak kebaikan antara suami dan istri. Simak baik-baik terjemahan makna dari hadits Nabi berikut:
"Semoga Allah memberikan rahmat kepada orang yang bangun malam hari, ia shalat dan membangunkan istrinya. Jika istrinya enggan, ia memercikkan air di wajahnya. Semoga Allah memberikan rahmat kepada sang istri yang bangun di malam hari, lalu shalat, dan membangunkan suaminya. Jika suaminya enggan, ia memercikkan air di wajahnya." (1)
Sungguh indah bukan? Sebuah gambaran pasangan ideal yang saling berpegang dengan ikatan iman yang kuat.
Poin kedua adalah hendaknya suami dan istri saling bergaul dengan cara yang baik.
Mari kita simak potongan makna ayat ke 19 dari surat An-Nisa', yaitu "Dan bergaullah dengan mereka secara baik/patut. Kemudian jika kamu tidak menyukai mereka, maka bersabarlah karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak."
Dari ayat ini kita mendapatkan pelajaran yaitu harus ada pergaulan yang baik, saling menutup kesalahan, memafkaan kekeliruan, dan bersabar terhadap pasangan.
Manusia adalah tempatnya alpa. Setiap manusia pasti ada berbuat kesalahan, dan sebaik-baik orang yang berbuat kesalahan adalah orang yang bertaubat dari kesalahan itu. Dan jika pasangannya berbuat kesalahan kepadanya, ia lapang dada memberi maaf.
Kita tidak akan pernah menemukan manusia yang sempurna dan tanpa cacat sedikitpun. Oleh karena itu, Nabi mengajarkan kita akan kesabaran, meminta maaf jika bersalah, dan memberi maaf jika pasangan kita meminta maaf.
Itulah kunci utama pergaulan antara suami dan istri yang baik.
Poin ketiga adalah hendaknya suami dan istri saling tolong-menolong dalam memecahkan permasalahan bersama.
Saling tolong-menolong antara suami dan istri dilakukan di internal mereka sendiri, di dalam rumah mereka sendiri. Tidak membawa permasalahan mereka ke luar rumah, apalagi melibatkan orang ketiga.
Adukan segala permasalahan itu hanya kepada Allah diwaktu-waktu yang mustajab, seperti pada sepertiga malam terakhir, disaat sujud ketika shalat, diantara adzan dan iqamah, dan seterusnya. Mintalah pertolongan Allah dengan kesabaran dan shalat. Dan juga tingkatkan ketakwaan, karena barangsiapa yang bertakwa maka Allah akan memberikan ia jalan keluar, dan memberikannya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.
0 comments:
Post a Comment