Peduli terhadap lingkungan adalah sikap yang sangat mulia. Kita harus menjadi bagian dari gerakan peduli lingkungan. Menjadi insan yang peduli lingkungan tidak harus ikut menjadi anggota WWF (World Wildlife Fund) atau Greenpeace atau The Nature Conservancy.

Menjadi manusia yang peduli terhadap lingkungan juga bisa dimulai dari diri sendiri, dan dilakukan di rumah sendiri. Akan saya jelaskan informasi tentang teknologi ramah lingkungan dan penerapan teknologi sederhana yang ramah lingkungan ini, yaitu Biopori. Tepatnya adalah Lubang Resapan Biopori yang disingkat LRB.

peduli lingkungan dengan lubang resapan biopori


Membuat LRB di halaman rumah kita atau di taman kompleks perumahan adalah salah satu contoh gerakan peduli lingkungan. Gerakan ini dapat dimulai dari halaman rumah kita sendiri. Setelah membaca informasi ini, saya harap kita semua bisa menjadi agen peduli lingkungan dan menjadi bagian dari gerakan peduli lingkungan di wilayah tempat tinggal kita. Setelah membuat lubang resapan biopori di halaman rumah, kita dapat memberikan edukasi kepada tetangga sekitar agar bersama-sama membuatnya, sehingga gerakan peduli lingkungan ini menyebar ke area yang lebih luas lagi. 

Sebelum praktek membuat lubang resapan biopori di halaman rumah kita sendiri, ada baiknya kita mengetahui teori-teori dasar yang mendukungnya. Kenapa? Agar kita dapat menjelaskan dengan baik, jika tetangga di sekitar kita bertanya tentang apa biopori itu? Apa manfaat biopori? Bagaimana cara membuat lubang resapan biopori? Kalau kita sudah mengetahui segala hal informasi tentang biopori, maka kita dapat dengan mudah untuk menjelaskan dan menyebarkan gerakan peduli lingkungan ini.

Informasi lengkap tentang biopori dalam bentuk video dapat dilihat di bawah ini:




Apa Biopori itu?

Biopori adalah pori berbentuk liang (terowongan yang berukuran relatif kecil) yang dibentuk oleh aktivitas fauna tanah (hewan yang habitatnya di tanah) atau dibentuk oleh akar tanaman.

Apakah Lubang Resapan Biopori (LRB) itu?

LRB adalah lubang berbentuk silinder (silindris) yang dimasukkan ke dalam tanah secara vertikal dengan diameter sepuluh centimeter, dengan kedalaman sekitar seratus centimeter. 

Kedalaman LRB ini diusahakan tidak melebihi kedalaman muka air tanah. 

Lubang ini harus diisi sampah organik. Gunanya untuk apa? yaitu untuk mendorong terbentuknya biopori. Bagaimana bisa terjadi? Begini, hewan-hewan seperti cacing, rayap, semut, dan hewan lain yang habitatnya di bawah permukaan tanah berkumpul di sekitar lubang. Oleh karena mereka makan dari sampah organik yang dibuang ke dalam LRB ini. 

Hewan-hewan inilah yang dapat membuat berjuta jaringan biopori di sekitar LRB. Hal inilah yang membuat air (terutama air hujan) dapat meresap secara cepat ke dalam tanah. Oleh karena itulah lubang ini dinamakan dengan lubang resapan biopori. 

Siapa penemu teknologi lubang resapan biopori? Penemu teknologi LRB adalah Kamir Raziudin Brata. Informasi lengkapnya silakan lihat di sini: http://hubunganalumni.ipb.ac.id/kamir-r-brata-penemu-lubang-resapan-biopori/ 

Proses pembentukan pupuk kompos pada lubang resapan biopori
Ilustrasi Gambar manfaat lubang resapan biopori untuk pembentukan kompos
Gambar di atas adalah contoh gambar lubang resapan biopori. Gambar tersebut mengilustrasikan tentang proses pembentukan pupuk kompos secara alami dari sampah organik yang terdapat di dalam lubang resapan biopori.

Apa keunggulan Lubang Resapan Biopori?

LRB adalah teknologi tepat guna dan teknologi ramah lingkungan yang diimplementasikan untuk meningkatkan laju peresapan air hujan ke dalam tanah dan untuk memanfaatkan sampah organik. 

LRB dapat dibuat pada berbagai jenis penggunaan tanah.

Jadi melalui teknologi sederhana ini minimal ada dua manfaat yang dapat diambil yaitu mencegah banjir dan mengatasi permasalahan sampah. 

Apa saja manfaat Lubang Resapan Biopori?

Terdapat banyak fungsi dan manfaat dari penerapan LRB ini, diantaranya adalah:

  1. Menjaga kestabilan lingkungan, antara lain adalah mencegah terjadinya keamblesan dan keretakan tanah.
  2. Menjaga cadangan air tanah.
  3. Mengubah sampah organik menjadi pupuk kompos.
  4. Mengurangi permasalahan sampah (terutama sampah organik).
  5. Meningkatkan kesuburan tanah / unsur hara dalam tanah.
  6. Oleh karena tanah yang subur, maka dapat menjaga keanekaragaman hayati dalam tanah.
  7. Mengurangi emisi gas rumah kaca, yaitu CO2 dan Metan)
  8. Mengurangi banjir, longsor, kekeringan.
  9. Menghambat intrusi air laut (jika gerakan penerapan LRB ini sudah menyebar luas).
  10. Mengatasi masalah akibat genangan air (banyaknya nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah dan zika), dan seterusnya.
  11. LRB dapat menyerap air yang sangat banyak pada musim hujan, pada kondisi berisi sampah LRB dapat menyerap air kira-kira sampai 3 liter per menit. 
  12. Penyerapan air yang banyak ini berguna agar tanah tidak terjadi genangan air, tanah tidak amblas, longsor, terjaga kelembaban tanah.
  13. Dengan penyerapan air yang bagus ini membuat pohon-pohon dan tanaman lain di sekitar tidak kering dan subur.
  14. LRB dapat menjadi tempat sampah yang ideal dan berdaya-guna (terutama sampah organik).
  15. Sampah organik yang terdapat di dalam LRB, selain dapat menjadi pupuk kompos, dapat juga menjadi sumber makanan hewan-hewan yang habitatnya di dalam tanah.
  16. Menerapkan teknologi yang sederhana, murah, mudah, namun tepat guna dan bermanfaat sangat besar.
  17. Meningkatkan cadangan air bersih. 
  18. Menjaga ekosistem tanah

Di mana lokasi untuk menerapkan LRB?

Ada banyak tempat yang dapat dipakai sebagai lubang resapan biopori ini, seperti:

  1. Di dasar saluran yang semula dibuat untuk membuang air hujan.
  2. Di dasar alur yang dibuat sekeliling batang pohon
  3. Di batas tanaman / taman.
Intinya adalah tempat dimana air akan terkumpul pada saat hujan turun atau di sekitar tanaman.

lokasi pembuatan lubang resapan biopori


Gambar di atas adalah contoh lokasi atau tempat yang baik untuk pembuatan lubang resapan biopori.

Bagaimana proses pembuatan lubang resapan biopori?

Terdapat lima langkah dalam proses pembuatan LBR ini. Saya akan uraikan langkah demi langkah berurutan dalam pembuatannya, yaitu:

  1. Buatlah lubang silindris masuk ke dalam tanah pada dasar alur (saluran kecil). Diameter dan dalamnya seperti yang sudah saya sebutkan di atas, yaitu kedalaman kira-kira 100 cm dan diameter sekitar 10 cm. Membuat luban silindris ini menggunakan bor biopori
  2. Perkuatlah mulut lubang dengan adukan semen (sekeliling mulut lubang), kira-kira lebarnya 2 cm dan tebal 2 cm.
  3. Isilah lubang resapan biopori ini dengan sampah organik.
  4. Jika isinya menyusut atau berkurang karena proses pelapukan, tambahkan isi lubang dengan sampah organik lagi.
  5. Tunggulah proses alami pembentukan pupuk kompos. Kompos yang terbentuk dalam lubang resapan biopori dapat diambil setiap akhir musim kemarau (kalau bisa bersamaan dengan pemeliharaan lubang).
Catatan dan informasi tambahan:

  • Jika ingin membuat lebih dari satu lubang resapan biopori, perhatikan jaraknya. Jarak antar lubang sekitar 50 sampai 100 cm. 
  • Contoh sampah organik adalah sampah yang berasal dari sisa tanaman (daun yang gugur, dst), pangkasan rumput di halaman rumah, sampah dapur rumah kita. 
  • Untuk mengebor (membuat) lubang resapan biopori maka digunakan bor tanah atau bor biopori. Contoh gambar bor biopori adalah seperti gambar di bawah berikut:
contoh gambar bor tanah untuk pembuatan lubang resapan biopori


Demikianlah informasi bermanfaat tentang lubang resapan biopori yang disingkat LRB. Dengan informasi ini diharapkan kita dapat menjadi bagian dari gerakan peduli lingkungan di sekitar rumah kita atau sekolah kita. Dan salah satu penerapan peduli terhadap lingkungan adalah dengan membuat lubang resapan biopori.

Mari kita membuat lubang resapan biopori sendiri di halaman rumah kita, dan mari kita ajak tetangga dan saudara dengan membuat hal yang sama untuk menghasilkan lingkungan atau ekosistem tanah yang baik dan terjaga. 

Kita bisa melakukan edukasi kepada anak, dengan mengajak mereka membuat lubang biopori bersama di halaman rumah sambil menjelaskan tentang apa itu biopori dan manfaatnya bagi lingkungan hidup. Artikel yang terkait tentang ini adalah berkebun bersama anak.

0 comments:

Post a Comment