Gaya bahasa disebut juga majas. Kali ini saya menulis contoh gaya bahasa untuk siswa yang kebetulan sedang mempelajari majas dalam pelajaran Bahasa Indonesia.

Sesuai dengan semangat dasar blog ini yaitu menebar kata-kata yang bermanfaat, maka rangkuman catatan tentang contoh gaya bahasa ini semoga bermanfaat bagi adik-adik pelajar yang sedang mencari informasi tentang majas ini.


gaya bahasa atau majas untuk siswa yang belajar bahasa indonesia


Beberapa gaya bahasa dalam Bahasa Indonesia


1. Alegori


Alegori adalah sebuah pernyataan yang mengungkapkan sesuatu dengan kiasan atau penggambaran. Gaya bahasa ini sering dipakai penulis untuk bercerita dengan kiasan untuk menjelaskan tentang sesuatu.

Contoh alegori:

Kawan, hidupmu itu umpama seorang musafir yang sedang melakukan perjalanan ke kota tujuan, terkadang kamu harus istirahat dalam perjalananmu agar kamu kuat meneruskan perjalanan selanjutnya.

Penjelasan:

Pada contoh di atas penulis hendak menjelaskan tentang hidup, dan ia mengumpamakan perjalanan kehidupan dengan perjalanan seorang musafir. Dengan kata lain membandingkan kehidupan manusia dengan hal lain seperti alam, dan lainnya.


2. Alusi


Alusi adalah sebuah ungkapan yang ditujukan kepada sesuatu yang sudah dikenal, atau lebih jelasnya menghubungkan sesuatu dengan hal lain seperti orang, tempat, peristiwa, dan lainnya.

Contoh alusi:

Aku telah menasehati si mulut besar itu di rumahnya.

Penjelasan:

Contoh di atas menggunakan gaya bahasa alusi karena ia ungkapan si mulut besar adalah ungkapan yang ditujukan kepada seseorang yang sudah dikenal.


3. Simile


Simile adalah gaya bahasa untuk mengungkapkan sesuatu perbandingan yang dinyatakan dengan kata depan dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, umpama, ibarat, dan lainnya.

Contoh simile:

Sifatmu dan adikmu bagaikan siang dan malam.

Penjelasan:

Contoh kalimat di atas adalah salah satu gaya bahasa atau majas simile karena menggunakan perbandingan sifat dan menggunakan kata bagaikan.


4. Metafora


Metafora adalah gaya bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda yang lain yang mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.


Contoh metafora:

Tim merah mati kutu oleh serangan tim putih.

Penjelasan:

Kalimat di atas membandingkan tim merah dengan kutu yang mati. Keduanya mempunyai sifat yang sama kutu yang mati sudah tidak bisa berbuat apa-apa, sama seperti tim merah yang tidak bisa melawan serangan tim putih.


5. Antropomorfisme


Antropomorfisme adalah metafora yang menggunakan kata yang berhubungan dengan manusia untuk hal yang bukan manusia.

Contoh kalimat antropomorfisme:

Ketika kutemui, ia  dingin seperti es.

Penjelasan:

Kalimat di atas adalah metafora yang menjelaskan sifat seseorang yang tidak merespon sama sekali orang yang menyapanya. Sifat seperti ini dinyatakan dengan dingin, dan pada kalimat ini sifat ini diumpamakan sebagai es.


6. Sinestesia


Sinestesia adalah ungkapan rasa sebuah indra yang dinyatakan lewat ungkapan indra lainnya.

Contoh sinestesia:

Betapa sedap memandang pemandangan pagi ini dari atas hotel.

Penjelasan:

Rasa sedap itu dirasakan oleh lidah, namun dalam kalimat di atas digunakan untuk perasaan yang dirasakan indra lainnya untuk menggambarkan indahnya pemandangan pagi.


7. Hiperbola


Hiperbola adalah ungkapan yang berlebihan atau dilebih-lebihkan dari kenyataan.

Contoh hiperbola:

Aku mendadak pusing karena memasuki ruangan yang seperti kapal pecah.

Penjelasan:

Ungkapan kapal pecah dalam kalimat di atas adalah ungkapan yang menggambarkan suasana ruangan yang berantakan, kotor, dan lainnya. Namun ungkapan ini dilebih-lebihkan dari kenyataan sehingga menggunakan ungkapan kapal pecah.


8. Personifikasi


Personifikasi adalah ungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.

Contoh personifikasi:

Pohon nyiur itu melambai-lambai di tepi pantai.

Penjelasan:

Melambai adalah perilaku manusia, pada kalimat di atas pohon nyiur yang bergerak ditiup angin diungkapkan dengan kata melambai.


9. Pars pro toto


Pars pro toto adalah pengungkapan sebagian dari objek untuk menunjukkan keseluruhan objek.

Contoh pars pro toto:

Pak guru berusaha mencari, namun tidak kelihatan batang hidungnya.

Penjelasan:

Batang hidung adalah sebagian objek atau salah satu organ tubuh manusia, pada kalimat di atas digunakan sebagai ungkapan yang menunjukkan seorang manusia (manusia artinya yang memiliki seluruh objek atau organ tubuh yang lengkap, bukannya hanya hidung, namun yang lainnya).


10. Totem pro parte 


Totem pro parte adalah pengungkapan keseluruhan objek untuk sesuatu yang sesuatu itu hanya sebagian objek.

Contoh totem pro parte:

Tim Kelas enam mengambil piala kejuaraan sepak bola sekolah.

Penjelasan:

Yang mengambil piala adalah kapten kesebelasan (satu orang), namun pada kalimat di atas dinyatakan dengan tim kelas enam (satu tim ada sebelas orang). Dalam contoh kalimat totem pro parte di atas, diungkapkan keseluruhan objek (tim) mengambil piala namun yang dimaksud hanya perwakilan saja dalam hal ini kapten kesebelasan yang mengambilnya.


11. Eufemisme


Eufemisme adalah gaya bahasa untuk menghaluskan kata-kata yang tabu atau kasar atau tidak pantas diucapkan ketika momen tertentu.

Contoh kalimat eufemisme:

Anak ibu agak lama menangkap pelajaran yang saya ajarkan di kelas.

Penjelasan:

Agak lama menangkap pelajaran ini adalah sebuah ungkapan halus. Ungkapan ini dinyatakan oleh guru kepada seorang ibu dan ketika momen itu, ia ingin menjelaskan kondisi anaknya di kelas.

Ungkapan ini adalah sebagai pengganti dari kata "bodoh".


12. Disfemisme


Disfemisme adalah ungkapan pernyataan tabu (kurang pantas diucapkan) , namun diucapkan sebagaimana adanya.


Contoh disfemisme:

Maling itu berhasil menggondol barang di rumah pak RT.

Penjelasan:

Menggondol pada awalnya adalah kata kerja yang dikhususkan untuk anjing, artinya membawa tulang dengan mulutnya.

Pada akhirnya digunakan juga sebagai ungkapan disfemisme. Pada contoh kalimat disfemisme di atas, menggondol artinya maling itu berhasil membawa barang.


13. Fabel 


Fabel adalah menyatakan hewan sebagai manusia yang dapat berpikir dan bertutur-kata.

Contoh fabel:

Singa yang sombong itu akhirnya kalah oleh si kancil yang cerdik.

Penjelasan:

Sombong adalah sifat atau perilaku manusia, begitu juga cerdik. Biasanya fabel sering diungkapkan pada cerita anak yang bertujuan untuk pendidikan moral dan tingkah laku.

Pada kalimat di atas digambarkan seekor singa yang mempunyai sifat sombong dan seekor kancil yang cerdik.


14. Sinisme


Sinisme adalah ungkapan yang bersifat mencemooh.

Contoh sinisme : 

Pergi sana! Harum benar baumu pagi ini!

Penjelasan:

Kata harum dalam kalimat sinisme di atas adalah untuk mengungkapkan cemoohan yaitu mencemooh orang yang mempunyai bau badan.


15. Satire


Satire adalah ungkapan yang menggunakan sarkasme untuk mencemooh sebuah gagasan.

Contoh satire:

Rupanya begini saja karya hebatmu.


Penjelasan:

Kalimat di atas adalah sarkasme untuk mencemooh karya atau gagasan orang lain.


16. Pleonasme


Pleonasme adalah menambahkan keterangan atau penjelasan yang sebenarnya tidak diperlukan.

Contoh pleonasme:

Saya akan menjelaskan duduk permasalahannya dengan sejelas-jelasnya.

Penjelasan:

Kata sejelas-jelasnya adalah sebagai penambahan kata yang sebenarnya kalimat itu cukup dengan "Saya akan menjelaskan duduk permasalahannya."


17. Repetisi


Repetisi adalah pengulangan kata, frasa, atau klausa dalam suatu kalimat.

Contoh repetisi:

Saya sungguh-sungguh, sungguh-sungguh membuka pintu hatiku, sungguh-sungguh mencintaimu.

Penjelasan:

Dalam kalimat gaya bahasa repetisi di atas, kata yang diulang-ulang adalah sungguh-sungguh. Digunakan untuk menyatakan kesungguhan mencintai seseorang.


Kesimpulan


Contoh majas di atas dapat dikelompokkan menjadi beberapa kelompok, yaitu majas perbandingan, majas sindiran, majas penegasan, dan majas pertentangan.

Majas perbandingan contohnya adalah alegori, alusio, simile, metafora, antropomorfisme, sindestesia, litotes, hiperbola, personifikasi, pars pro toto, totem pro parte, eufemisme, disfemisme, fabel, parabel, simbolik, asosiasi.

Contoh majas sindiran: ironi, sarkasme, sinisme, satire.

Contoh majas penegasan: apofasis, pleonasme, repetisi, paralelisme, klimaks, antiklimaks, retoris, elipsis, dan seterusnya.

Contoh majas pertentangan: paradoks, antitesis, kontradiksi interminus, anakronisme.


Sebenarnya ada banyak gaya bahasa atau majas lainnya yang belum saya tulis dan beri contoh kalimatnya, namun dicukupkan ini saja, yaitu majas yang sering ditulis dalam buku-buku cerita dan dongeng. Semoga anda dapat menerapkan pada tulisan anda agar tulisan anda baik itu di buku atau di blog lebih indah dinikmati oleh pembaca.

0 comments:

Post a Comment