Catatan ini diambil dari buku "Panduan Amal Sehari Semalam" - memaknai setiap detik kehidupan dengan beramal shalih, yang ditulis oleh Abu Ihsan al-Atsari dan Ummu Ihsan. Penerbitnya Pustaka Imam Syafi'i.

Buku yang sangat bermanfaat, sehingga kita bisa membuat checklist amalan harian yang dapat kita lakukan, yaitu amalan-amalan harian sesuai sunnah Nabi.

Sebagian orang hidup dengan melewati hari-harinya yang terbuang begitu saja. Tidak ada aktivitas bermanfaat baik bagi kehidupan dunia maupun di akhirat nanti. Ada juga yang rajin, namun mereka habiskan waktu untuk mengejar dan mengurus urusan dunia saja, tidak ada setitikpun yang mereka persiapkan untuk kehidupan akhirat.

Seorang muslim paripurna adalah orang yang beriman pada firman Allah Ta'ala yang menyebutkan bahwa Allah menciptakan jin dan manusia untuk beribadah kepada-Nya. Maka ia akan memperhatikan setiap detik kehidupannya agar tidak terbuang percuma tanpa ada nilai ibadah di sisi Allah.

Pertanyaan,"Amal ibadah apa saja yang dikerjakan setiap harinya?"

Nah, buku ini berusaha merangkum panduan bagi setiap muslim amal ibadah sepanjang siang dan malam, sejak ia bangun tidur sampai ia akan tidur kembali, sesuai yang dicontohkan sang teladan kita Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam.

Oleh karena kemanfaatannya yang besar, maka di sini saya juga berusaha meringkas isi buku ini, agar saya dapat mengulang-ulang kembali apa yang sudah saya baca, dan juga agar sobat pembaca dapat merasakan manfaatnya juga dan dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Amalan sehari semalam 

1. Niat yang ikhlas karena Allah.

Niat adalah fondasi bagi bangungan amal. Syarat amal diterima ada dua, yaitu ikhlas karena Allah dan amal tersebut mengikuti contoh Nabi. Oleh karena itu penulis memulai bab awal dengan niat. 

Ibnul Mubarak berkata:" Berapa banyak amal kecil yang menjadi besar nilainya karena niat, dan berapa banyak amal besar yang menjadi kecil nilainya karena niat." (1)

Sebagai cek list amalan di pagi hari: sudahkah saya berniat untuk beramal shalih hari ini?

2. Jadikan setiap amal perbuatan bernilai ibadah

Definisi ibadah menurut para 'ulama: meliputi segala sesuatu yang disukai dan diridhai Allah, baik itu perkataan maupun perbuatan, yang tampak maupun tersembunyi. (2)

Dari arti ibadah di atas. dapat disimpulkan bahwa seluruh perbuatan mubah, contohnya tidur, makan, mencari rezeki, dan lainnya dapat dijadikan bentuk ibadah dengan syarat niatnya adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah. 

3. Panduan amalan ketika bangun tidur

a. Bangun pagi-pagi

Biasakan bangun pagi saat terdengar adzan subuh, sehingga bagi para laki-laki dapat mempersiapkan diri menuju masjid untuk shalat subuh berjamaah di masjid. 

Lebih baik lagi, kita bangun sebelum itu, sehingga kita dapat melakukan shalat malam (tahajud/witir) disepertiga malam terakhir. Diwaktu-waktu ini amalan yang dapat dilakukan adalah membaca al-Qur'an, sahur (jika berniat puasa di hari itu), perbanyak istighfar, dan berdoa.

b. Berdoa dengan doa bangun tidur yang diajarkan Nabi

Doa bangun tidur yang Nabi ajarkan diantaranya adalah:

الْحَمْدُ للَّهِ الَّذِي أَحْيَانّا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَ إِلَيْهِ النُّشُوْرُ 

Alhamdu lillaahi ahyaanaa ba'da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur.

Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nyalah kami dikumpulkan. (3)

c. Bersiwak dan mencuci tangan tiga kali setelah beranjak dari tempat tidur.

d. Berwudhu

e. Jangan lupa merapikan tempat tidur.

4. Tuntunan ketika masuk dan keluar wc/kamar mandi

a. Membaca doa sebelum masuk wc atau kamar mandi.

Inilah doa masuk kamar mandi atau wc yang diajarkan Rasulullah:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنَ الخُبُثِ وَ الخَبَائِثِ 

Allahumma innii a-'uudzubika minal khubutsi wal khabaaits.

Ya Allah, aku berlindung kepada Mu dari kejahatan syaithan laki-laki dan syaithan perempuan. (4)

b. Masuk wc atau kamar mandi dengan mendahulukan kaki kiri, dan sebaliknya keluar wc/kamar mandi dengan mendahulukan kaki kanan.

c. Membaca doa ketika keluar kamar mandi/wc

Doa yang diucapkan Nabi ketika keluar kamar mandi/wc:

غُفْرَانَكَ 

ghufraanaka

Aku minta ampun pada-Mu.

5. Shalat sunnah fajar

Dua rakaat sebelum shalat subuh merupakan amalan yang harus kita jaga, kenapa? Karena Rasulullah bersabda yang artinya kurang-lebih adalah:

"Dua rakaat sunnah fajar lebih baik daripada dunia dan seisinya" (5)

Itulah keutamaan yang besar bagi yang menjaga shalat dua rakaat sebelum shalat subuh.

6. Shalat subuh (berjamaah di masjid bagi laki-laki)

Shalat subuh berjamaah di masjid bagi laki-laki, dan bagi wanita cukup shalat di rumah.

7. Duduk di tempat shalat sampai matahari terbit

Mungkin sedikit orang yang mengamalkannya, dikarenakan banyak yang langsung pergi ke tempat kerja untuk menghindari kemacetan pagi hari. Namun, keutamaan amalan ini sangatlah besar. 

Amalan ini maksudnya adalah : seusai menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid, maka seseorang duduk di tempat shalatnya hingga terbitnya matahari, lalu setelah matahari terbit dan agak naik setinggi satu tombak (atau 5 sampai 12 menit setelah matahari terbit) dia melakukan shalat sunnah dua rakaat. 

Shalat ini dinamakan shalat isyraq. Dalilnya adalah sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam yang artinya kurang-lebih:

"Barangsiapa yang shalat Subuh berjamaah, kemudian ia duduk  (dalam riwayat lain: ia menetap di masjid)  untuk berzikir kepada Allâh sampai matahari terbit, kemudian ia shalat dua raka’at, maka ia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah, sempurna, sempurna, sempurna." (6)

Dengan keutamaan di atas, maka hendaknya kita usahakan jika ada keluangan waktu, kita mengamalkan shalat isyraq ini. 

8. Dzikir pagi dan petang

Dzikir pagi ini bisa dibaca pada saat kita menetap di masjid setelah subuh untuk menunggu waktu shalat isyraq. 

Dan juga ada dzikir petang, yang dibaca setelah shalat ashar sampai menjelang maghrib.

Adapun dzikir dan doa pagi dan petang, sudah banyak buku yang membahasnya, misalnya buku yang ditulis oleh Syaikh Said bin Ali bin Wahf al-Qahtani yang berjudul Hisnul Muslim dan juga bab khusus dzikir pagi petang. Buku ini sudah diterjemahkan dalam bahasa Indonesia. 

9. Bekerja mencari nafkah

Bekerja mencari nafkah bagi kepala keluarga adalah wajib. Sementara sang ayah keluar mencari nafkah, sang ibu mengurus rumah dan mendidik anaknya di rumah. 

Bekerja dan berusaha/berdagang adalah bernilai ibadah jika diniatkan karena Allah, bukan karena semata-mata mencari dunia dan kemewahannya. Bekerja dan berusaha itu mendapat ganjaran dari Allah jika ikhlas karena Allah.

Rasulullah bersabda:

"Sesungguhnya, tidaklah engkau mengeluarkan nafkah yang dengannya engkau mengharap wajah Allah, kecuali engkau diganjar dengan pahala atasnya, hingga sesuatu yang engkau suapkan ke mulut istrimu."

10. Shalat zuhur (berjamaah di masjid bagi laki-laki)

Saat siang hari, kewajiban shalat jangan dilupakan walaupun kita sedang sibuk-sibuknya bekerja, rapat, berdagang, mengajar, dan berbagai aktivitas lainnya.

Di saat siang ini, ada juga amalan yang dicontohkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam yaitu qailulah. 

Qailulah artinya adalah tidur siang (istirahat siang). Dasarnya adalah sabda rasul yang artinya : "Tidur sianglah, karena syaitan-syaitan tidak tidur siang." (7)

11. Shalat ashar (berjamaah di masjid bagi laki-laki)

Setelah shalat ashar, kita sebaiknya melakukan dzikir sesudah shalat (dzikir-dzikir yang diajarkan rasul setelah shalat lima waktu). 

Kemudian, melakukan dzikir petang.

12. Shalat maghrib (berjamaah di masjid bagi laki-laki)

13. Shalat isya (berjamaah di masjid bagi laki-laki)

14. Shalat sunnah rawatib

Shalat sunnah rawatib adalah shalat sunnah yang mengiringi shalat wajib. Adapun salah satu riwayat menyatakan: 4 rakaat sebelum shalat zuhur, 2 rakaat sesudah shalat zuhur, 2 rakaat sesudah shalat maghrib, 2 rakaat setelah shalat isya, 2 rakaat sebelum shalat subuh. Jadi jumlahnya 12 rakaat setiap hari jika kita mengamalkan shalat sunnah rawatib.

Rasulullah bersabda yang artinya: "Barangsiapa yang shalat tathawwu' 12 rakaat setiap hari, akan dibangunkan baginya istana di surga." (8)

15. Kumpulan shalat sunnah dalam sehari-semalam

Selain shalat sunnah rawatib, kita dapat mengerjakan shalat sunnah lainnya, seperti:

a. Shalat dhuha. 

b. Shalat sunnah dua rakaat setelah berwudhu.

c. Shalat malam (qiyamul lail).

d. Shalat tahiyatul masjid.

e. Shalat mutlaq (shalat yang dikerjakan kapan waktu saja, kecuali waktu yang terlarang shalat).

16. Membaca al-Qur'an

Banyak keutamaan jika kita membaca, menghafal, mengamalkan, dan mendakwahkan isi al-qur'an. Seorang mukmin harus berinteraksi dengan qur'an setiap hari. Sempatkan waktu-waktu dalam setiap hari untuk membacanya, untuk menghafalnya, untuk memuraja'ah hafalan quran, untuk membaca tafsirnya, dan seterusnya. Jangan lewatkan hari-hari tanpa berinteraksi dengan al-Qur'an.

17. Menahan lisan dan menjaga pandangan

Setiap hari kita berinteraksi dengan manusia jika kita keluar rumah. Sudah sepantasnya kita dapat menahan lisan yang dapat membuat diri kita jatuh ke dalam dosa. Berkatalah yang benar, berkatalah yang bermanfaat, jika tidak bisa sebaiknya kita diam. Itulah jalan selamat.

Begitu juga dengan mata, di luar sana masih banyak orang yang terbuka auratnya, maka kita harus menjaga pandangan dari hal-hal yang demikian.

18. Tuntunan ketika keluar rumah dan masuk rumah

a. Ketika masuk dahulukan kaki kanan.

b. Berdzikir kepada Allah ketika masuk rumah. 

c. Mengucapkan salam kepada penghuni rumah.

d. Berdoa sewaktu keluar rumah.

19. Tuntunan sunnah ketika masuk dan keluar masjid. 

a. Berdoa ketika berjalan menuju masjid.

b. Masuk masjid dengan mendahulukan kaki kanan.

c. Berdoa ketika masuk masjid.

d. Shalat tahiyatul masjid ketika masuk masjid sebelum duduk.

e. Keluar masjid dengan mendahulukan kaki kiri.

f. Berdoa ketika keluar dari masjid.

20. Tuntunan ketika mendengar adzan dan iqamat

a. Mengikuti bacaan muadzin, kecuali pada hayya 'alash shalah dan hayya 'alal falah. Jawabannya adalah laa haula walaa quwwata illa billah.

b. Bershalawat dan berdoa setelah adzan.

c. Berdoa antara adzan dan iqamah, karena waktu ini adalah mustajab dalam berdoa. 

21. Tuntunan ketika mengenakan sandal/sepatu dan pakaian.

a. Mensyukuri nikmat sepatu dan pakaian.

b. Mendahulukan yang kanan ketika mengenakan, dan yang kiri ketika melepaskan. 

c. Menutup aurat dengan pakaian syar'i.

d. Berdoa ketika mengenakan pakaian.

22. Tuntunan makan dan minum.

a. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal.

b. Tidak bersikap israf dan mubadzir terhadap makanan.

c. Mencuci tangan sebelum makan.

d. Berdoa sebelum makan dan setelah makan.

e. Membaca Bismillah sebelum makan.

f. Makan dan minum dengan tangan kanan.

g. Tidak minum sambil berdiri.

23. Tuntunan ketika bertemu sesama muslim

Sebagai makhluk sosial, manusia tentu tidak hidup sendirian di dunia ini. Pasti ada teman, kerabat, saudara, tetangga, dan seterusnya.

Dalam keseharian seseorang pastilah ia berinteraksi dengan manusia lain. Adab dan akhlak ketika berinteraksi dengan manusia lain juga diajarkan di dalam Islam.

Adapun adab dan akhlak ketika berjumpa dengan sesama muslim adalah:

a. Tersenyum dan menunjukkan wajah berseri.

b. Mengucapkan salam.

c. Menjawab salam jika orang lain yang memberi salam.

d. Berjabat tangan.

e. Saling berbicara yang baik.

24. Tuntunan berinteraksi kepada orang lain

Manusia pasti bergaul dengan orang lain di kesehariannya. Oleh karena itu, Islam mengajarkan adab dan akhlak yang mulia kepada orang lain, terlebih kepada orang tua, istri, suami, anak-anak, dan seterusnya. 

Di bawah ini, catatan pelajaran bagaimana adab dan akhlak kepada orang disekitar kita pernah saya tulis sebelumnya, silakan membaca tulisan di bawah ini:

a. Tentang berbakti pada orang-tua

b. Contoh amalan baik terhadap tetangga

c. Amalan silaturahim kepada kerabat saudara

d. Cara bergaul yang baik

25. Membaca buku-buku bermanfaat

26. Menuntut ilmu syar'i

27. Waktu bersama keluarga

Sesungguhnya rumah adalah akar peradaban. Semakin kuat akarnya, maka semakin tinggi menjulang pohonnya. Semakin kokoh ummat Islam. Oleh karena itu, sesibuk-sibuknya sang ayah mencari nafkah, ia harus menyediakan waktu khusus untuk bercengkrama dengan anak-anaknya. 

Sang ayah sebagai kepala rumah tangga bertanggung jawab terhadap pendidikan anaknya. Luangkan waktu untuk berbicara kepada anak, bercerita ke anak, bercanda dengan anak, melakukan aktivitas pembelajaran bersama anak. 

Saya juga telah membuat catatan seputar pendidikan anak, seperti tulisan di bawah ini:

a. Mendidik anak yang efektif

b. Konsep pendidikan anak dalam Islam

c. Sikap ketika menyampaikan pelajaran

28. Tuntunan tidur yang dicontohkan Nabi

Aktivitas tidur malam dapat bernilai pahala jika tuntunan tidur yang dicontohkan Nabi ini kita amalkan.

Adapun adab tidur adalah:

a. Tidak kekenyangan sebelum tidur.

b. Mencuci tangan dan kaki.

c. Berwudhu ketika hendak tidur.

d. Membaca beberapa surah al-Quran, yaitu: surat al-Mulk, surat as-Sajdah, 

e. Kalau tidak terbiasa bangun sebelum fajar, hendaknya mengerjakan shalat witir.

f. Menutup bejana dan tempat air.

g. Mematikan lampu dan memadamkan sumber api.

h. Berniat untuk bangun mengerjakan shalat malam.

i. Mengebut kasur seraya membaca bismillah.

j. Meniup kedua tangan lantas membaca Al-ikhlas, Al-Falaq, An-Naas. Kemudian menyapukan ke seluruh tubuh.

l. Tidak tidur dalam posisi telungkup.

m. Bertelekan pada tubuh sebelah kanan.

n. Membaca ayat kursi.

o. Membaca dua ayat terakhir surat al-Baqarah.

p. Membaca surat al-kafirun.

q. Berdoa ketika bangun tidur.

Itulah catatan yang saya ringkas dari buku Panduan amal sehari semalam, saya juga menambah dari sumber lain (lihat sumber di bawah).

Memang banyak lagi aktivitas sehari-hari yang belum saya sebutkan di sini yang bisa bernilai ibadah, seperti ketika kita bersin, ziarah ke teman atau tetangga, bagaimana memperlakukan hewan, bagaimana memperlakukan tumbuhan, ketika menunggu angkutan, ketika menaiki mobil, ketika belajar, ketika kuliah, ketika safar atau bepergian, ketika dalam keadaan sendirian, dan seterusnya. Mungkin akan ditambah lagi kemudian di artikel terpisah. In syaa Allah.

Sumber:

(1) Buku hal 11

(2) hal. 23

(3) hal. 28

(4) hal. 31

(5) hal. 34

(6) https://almanhaj.or.id/5481-pahala-shalat-isyrq-sama-dengan-melakukan-haji-dan-umrah.html

(7) hal. 44

(8) hal. 120