Hidup akan terasa hambar jika menjalani aktivitas hidup sendirian, ia hambar sehambar masakan tanpa garam. Memang bisa dijalani, namun kehidupan itu tidak berwarna. Sebagaimana seseorang makan makanan yang hambar, bisa saja ia kenyang, namun tidak merasakan kelezatannya.
Itulah salah satu faedah berkawan alias bergaul dengan teman. Apalagi berteman dengan kawan seperjuangan yang satu visi. Penghibur dikala susah, pemberi semangat dikala senang. Ia mengajak kearah kebaikan, ia datang sebagai pengingat ketika seseorang tergelincir di jalan yang salah. Ia mendoakan dikala kita dekat, sampai berdoa dalam diam di kejauhan agar kita tidak mengetahuinya. Itulah teman ideal, teman yang harus kita dapatkan agar hidup berwarna.
Generasi terdahulu kita mencontohkan cara bergaul yang baik. Sebagai catatan, ketika saya menyebut generasi terdahulu, ini berarti yang saya maksudkan adalah generasi sahabat nabi, tabi'in, pengikut tabi'in, sampai generasi terdahulu sebelum kita yang istiqomah mencontoh kebaikan yang dicontohkan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Cara bergaul dengan baik yang dicontohkan oleh generasi diataslah yang harus kita teladani dan harus kita implementasikan pada keseharian kita dimasa sekarang. Masa dimana kebanyakan manusia hidup berdasarkan “keakuan” nya, lebih memikirkan diri sendiri, dan apatis terhadap sekitarnya.
Cara bergaul dengan teman dan cara berteman dengan baik dikumpulkan dalam satu tema yaitu adab berteman. Tema inilah yang saya tulis pada artikel kali ini.
Cara bergaul yang baik
Adab terhadap teman adalah salah satu sub bagian dari adab pergaulan. Pergaulan itu dapat dilakukan dengan siapa saja, bergaul dengan orang tua, bergaul dengan saudara, bergaul dengan tetangga, dan juga dengan teman.
Pada bagian ini, saya hanya mengkhususkan untuk mengumpulkan catatan yang saya dapat dari berbagai sumber tentang adab berteman terutama bagaimana cara bergaul agar aman dan selamat pada zaman kini. Hal yang utama dan pertama dari bergaul adalah bagaimana mencari teman yang baik perangainya dan shalih.
Mencari teman yang baik dan shalih
Inilah cara bergaul yang diajarkan generasi terbaik umat Islam. Langkah pertama untuk bergaul dengan manusia adalah dengan mencari teman yang shalih.
Ini adalah langkah yang pertama dan utama. Jika sobat sukses melewati langkah ini, in syaa Allah sobat akan sukses dalam pergaulan masa kini. Alias terwujudnya pertemanan dan persahabatan yang saling memberikan manfaat positif, baik dalam urusan dunia maupun akhirat.
Mengapa kita diharuskan mencari teman yang shalih? Inilah jawabannya.
Ada dua sandaran mengapa kita harus berteman dengan teman yang baik dan salih.
Pertama adalah Al-Qur'an surat At-Taubah ayat 119 yang maknanya adalah:
Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar.
Kedua adalah hadits Nabi yang diriwayatkan oleh Abu Dawud pada nomor 4833, yang maknanya kurang lebih adalah sebagai berikut:
Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman
Apa manfaat berteman dengan orang yang shalih?
Ada banyak manfaat yang dapat sobat berikan kepada teman dan juga sebaliknya, intinya sama-sama saling memberi manfaat yang positif. Dari banyak manfaat itu, saya memberi contoh dua manfaat saja yaitu:
1. Dapat berbagi ilmu dengannya.
Teman yang baik adalah teman yang senang bila membagi ilmu kepada temannya. Ia senang bila temannya mengetahui informasi sebagaimana ia mengetahuinya.
Ia juga tak segan-segan bertanya kepada sobat bila ia menemukan permasalahan baru yang ia tidak ketahui dasarnya.
Ilmu adalah harta tak ternilai harganya. Oleh karena itu, manfaat berteman dengan orang shalih adalah bernilai tinggi.
2. Saling menasihati dalam kebaikan dan kesabaran
Teman yang shalih selalu melandasi persahabatannya karena Allah. Oleh karena itu mereka saling mencintai karena Allah.
Orang yang shalih tahu ada hadits nabi (diriwayatkan oleh Bukhari no. 13) yang artinya
Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sampai dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri
Oleh karena cinta, maka ia akan sedih jika temannya terjatuh ke lumpur dosa. Maka atas kepedulian kepada temannya, ia ikhlas menasehati temannya itu.
Jika ada teman namun tidak pernah mengingatkan tentang kebaikan dan menasehati dari keburukan, mungkin harus dipertanyakan apa landasan ia berteman itu.
Bagaimana cara mencari dan menemukan teman yang shalih?
Menurut petunjuk ulama, cara untuk mendapatkan seseorang yang shalih adalah dengan melihat dengan siapa ia berteman, dengan kata lain dengan siapa ia lebih sering bergaul.
Mengapa sobat harus melihat dengan siapa ia berteman?
Jawabannya:
1. Seorang mukmin adalah cerminan dari saudaranya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
Seorang mukmin cerminan dari saudaranya yang mukmin
HR. Bukhari, Adabul Mufrad no. 239.
Dari hadits di atas, jelas bahwa orang baik merupakan cerminan orang baik pula.
2. Diantara sifat ruh atau jiwa adalah ia tidak mau berkumpul dengan selain jenisnya.
Bacalah hadits nabi di bawah mengenai hal ini.
Ruh-ruh itu bagaikan pasukan yang berkumpul (berkelompok). (Oleh karena itu), jika mereka saling mengenal maka mereka akan bersatu, dan jika saling tidak mengenal maka akan berbeda (berpisah)
[HR Bukhari no. 3336 dan Muslim no. 6708 ]
Oleh karena itu wajarlah jika orang baik itu suka berkumpul dengan orang baik, dan orang yang buruk senang berkumpul dan bergaul dengan orang yang buruk juga.
Kesimpulannya jika sobat mengamati seseorang itu bergaul dan bersahabat dengan orang-orang yang shalih, sering berkumpul dengan orang-orang baik, maka jadikanlah ia teman.
Apakah tidak boleh berteman dengan orang yang buruk perangainya?
Dengan tulisan di atas beserta kesimpulannya, maka bukan berarti kita tidak boleh bergaul dengan orang-orang yang fasik dan berkarakter buruk. Akan tetapi bergaul dengan mereka harus dilandasi dengan keinginan untuk mendakwahi mereka.
Saya kutip penjelasan ulama tentang ketentuan bergaul dengan orang buruk dari http://almanhaj.or.id/content/3480/slash/0/teman-bergaul-cerminan-diri-anda/
Simaklah keterangan Syaikh Muhammad al-'Utsaimîn rahimahullah berikut,
"Jika di dalam pergaulan dengan orang-orang fasik menjadikan sebab datangnya hidayah baginya, maka tidak mengapa berteman dengannya. Engkau bisa undang dia ke rumahmu, kamu datang ke rumahnya atau kamu jalan-jalan bersamanya, dengan syarat tidak mengotori kehormatan dirimu dalam andangan masyarakat. Betapa banyak orang-orang fasik mendapatkan hidayah dengan berteman dengan orang-orang yang baik."
[At-Ta'lîquts Tsamîn 'ala Syarhi Ibni al'Utsaimîn li Hilyati Thalabil 'Ilmi hlm. 24 ]
Sobat, itulah cara bergaul yang baik yang dicontohkan generasi terdahulu. Yang pertama dan utama adalah bagaimana memilih teman. Jika sukses memilih teman, maka pergaulanpun akan sukses dan membawa kebaikan dunia dan akhirat.
Kesimpulan
- Cara bergaul dengan teman yang pertama dan utama adalah terlebih dahulu mencari teman yang shalih.
- Setelah menemukan teman yang shalih, lalu kita terapkan apa-apa hak teman, dan kita melakukan kewajiban kita sebagai teman.
0 comments:
Post a Comment