Anak merupakan karunia terindah bagi orang-tua, namun juga merupakan ujian baginya. Di dalam perspektif agama, anak adalah amanah yang menjadi tanggung jawab orang-tuanya.

Ketika sang anak lahir ke dunia, ia dalam keadaan fitrah dan mempunyai hati bersih dan suci. Kedua orang-tua beserta lingkungan terdekatnya memegang peranan penting pada perkembangan berikutnya.

Yang menjadi kuncinya adalah orang tua, apakah keduanya mempertahankan fitrah dan kesucian hati anak, atau menyia-nyiakannya, atau malah merusak dan mengotorinya.

Mengapa? sebab anak kecil seumpama adonan, adonan yang siap dibentuk dan dimasak oleh sang koki. Sang anak ibarat kertas putih bersih yang siap ditulis apapun tulisannya oleh sang empunya kertas.

Dari perumpamaan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa jika kedua orang tua membiasakan anak pada kebaikan, maka dia akan tumbuh menjadi anak yang baik. Sebaliknya, jika keduanya membiasakan anak pada keburukan, maka sang anak akan tumbuh menjadi buruk.

pendidikan anak dalam islam


Ingatlah, bahwa anak yang tumbuh tanpa didampingi pendidikan agama yang intensif, akan menjadi mangsa dan korban penjajahan pemikiran dan peradaban lain.

Banyak orang tua yang lupa hal penting dalam pendidikan anak. Segala kebutuhan anak yang bersifat materi mati-matian ia penuhi, namun pendidikan agama tidak pernah dia pedulikan, sehingga sang anak tumbuh dalam kebodohan dan jauh dari agamanya.

Kebanyakan orang-tua memandang bahwa yang dinamakan pendidikan yang layak dan baik adalah dengan menyekolahkan anaknya di sekolah mahal dan favorit.  Diharapkan si anak akan berprestasi dan mempunyai masa depan yang gemilang. Namun itu saja tidak cukup, kita juga harus melihat
apakah sekolah tersebut mengajarkan nilai-nilai, adab, akhlak, moral, dan pelajaran agama Islam yang sahih atau tidak.

Kebanyakan orang tua mempunyai pandangan yang sama dalam mengukur kesuksesan. Ukuran kesuksesan dalam pandangan mereka adalah ketika seseorang sukses secara materi, seperti meraih kedudukan tinggi, berprofesi dengan profesi bergengsi, atau menjadi pengusaha yang sukses. Sekali lagi, itu saja belum cukup. Orang tua harus tahu dan peduli apakah anak-anak mereka itu mengerti dan mematuhi tuntunan agamanya.

Jangan sampai sang anak tidak mempedulikannya. Mereka hanya mengenal Islam pada momen tertentu saja, setelah momen usai mereka kembali melupakan agamanya. Jangan sampai mereka mengira bahwa setelah kematian semuanya selesai begitu saja tanpa ada hisab.

Yang perlu dicamkan oleh orang tua adalah, "apalah artinya kesuksesan dalam kehidupan dunia yang singkat, jika ditempuh dengan cara yang berakibat pada kesengsaraan tiada akhir di akhirat".

Yang perlu diingat oleh orang tua adalah,"kesuksesan hakiki adalah ketika seseorang pertama kali menapakkan kakinya di surga.

Kesimpulan dari tulisan pengantar konsep pendidikan anak dalam Islam ini adalah membuka perhatian orang-tua akan pentingnya pendidikan agama.

Adalah penting untuk memasukkan anak ke sekolah yang bermutu dan favorit, penting juga memberi mereka asupan gizi yang baik, memberi mereka baju yang bagus, dan materi lainnya. Namun tolong jangan dilupakan hal ini, yaitu pendidikan agamanya, akhlak, moral, adab, karakter, dan nilai-nilai agamanya. Karena pendidikan ini sangat penting dari pemberian materi.

0 comments:

Post a Comment