Sewaktu masih sekolah di SMP dan SMA dahulu, saya “agak” malas kalau ada pelajaran sejarah. Mengapa? Oleh karena saya mempunyai pandangan bahwa sejarah hanya peristiwa masa silam yang tidak perlu diingat-ingat. “Mendingan energi menghafalnya digunakan untuk menghafal pelajaran Biologi, lebih berguna”, batin saya. Namun, walaupun mempunyai pemikiran itu, Alhamdulillah saya bisa mengikuti pelajaran dengan baik.

Waktupun berlalu, saya menemukan sebuah artikel tentang manfaat mempelajari sejarah. Inti yang saya dapat dari artikel itu adalah bahwa belajar sejarah itu bukan sekedar mengenang peristiwa.

Sejarah bukan hanya rekaman peristiwa pada masa tertentu yang tanpa makna. Terdapat pengajaran di dalam Al-Qur’an dan Al-Hadits yang maknanya adalah mengingatkan kepada kaum muslim untuk mengambil pelajaran dari peristiwa yang telah lewat.

Abdullah bin Mas’ud (sahabat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) berkata,
“Orang yang beruntung adalah orang yang mengambil pelajaran dari peristiwa yang dialami orang lain”

inilah manfaat belajar sejarah dalam kehidupan sehari-hari



Alangkah benarnya perkataan di atas. Dengan memahami sejarah (peristiwa yang dialami orang lain) dengan baik dan benar, kita dapat bercermin untuk dapat mengambil pelajaran dan juga memperbaiki kesalahan-kesalahan agar kita bahagia di dunia dan di akhirat.

Tapi ada satu hal yang harus diingat. Apakah itu? yaitu tidak semua peristiwa yang kita baca dan kita dengar terutama yang berkaitan dengan agama bisa diterima begitu saja. Kita harus mengetahui dan yakin sumbernya, oleh karena itu perlu ada penelitian tentang kebenarannya untuk menghindari riwayat palsu.

Jadi, sebaik-baik sejarah terutama yang berkaitan dengan agama, adalah kisah-kisah yang terdapat dalam ayat Al-Qur’an dan hadits-hadits yang shahih. Inilah sejarah yang dapat diambil pelajaran dan hikmahnya.

Kita dapat membaca ayat Al-Qur’an surah Yusuf ayat 111 yang artinya kurang lebih adalah sebagai berikut:

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.

Itulah manfaat belajar sejarah.

Sekarang saya jadi semangat membaca buku-buku siroh seperti:

- Mereka adalah sahabat: sejarah sahabat nabi

- Mereka adalah tabi’in: sejarah para generasi salafus shalih

- Siroh Nabi: sejarah nabi oleh Syaikh Mubarakfury

- Ibunda para ulama: berkisah tentang ibunya para ulama

- Masa kecil para ulama: berkisah tentang masa kecil para ulama

- Kisah-kisah nyata yang ditulis ulang oleh ustadz Abu Umar Basyier.


Sekarang belajar sejarah jadi nikmat, karena sudah tahu manfaat yang besar disana. Ayo belajar sejarah.

0 comments:

Post a Comment