Anak-anak nampak semangat dan keceriaan terpancar dari wajah mungilnya. Bertemu dengan teman baru, guru atau wali kelas baru, dan suasana baru itulah yang menambah kegairahan mereka memasuki gerbang sekolah.
Dari sebagian mereka, ada anak-anak yang lulus SD (dari kelas enam) yang sekarang menempuh pendidikan yang lebih tinggi yaitu SMP. Dari sebagian mereka yang baru memasuki tingkat pendidikan menengah pertama, ada juga yang menempuh pendidikan di pondok pesantren.
Ada campuran perasaan orang tua yang anaknya akan pergi belajar ke pondok pesantren, antara haru, bahagia, sedih (karena akan berjauhan dengan anaknya selama beberapa waktu), harapan, cita-cita dan keinginan kuat, semua tercampur menjadi satu. Ribuan doa terpanjat kepada Rabb-nya untuk kebaikan anaknya.
Idealnya, sebelum melepas sang anak yang akan belajar di tempat yang jauh, orang tua harus memberikan suntikan motivasi dan vitamin nasihat untuk anaknya agar sang anak semangat belajar di tempat yang baru yang jauh dari orang tuanya.
Berikut ini dapat dilihat versi video dari nasehat ibu kepada anaknya.
Di bawah ini adalah contoh nasihat ibu kepada anaknya yang akan merantau untuk belajar jauh dari orang tuanya.
Ananda, belajar dan menuntut ilmu adalah salah satu ibadah.
Dalam beribadah diperlukan niat yang benar.
Untuk itu, maka luruskanlah niat dari sekarang apa tujuanmu merantau dan menuntut ilmu di tempat nun jauh di sana.
Nanda tercinta, dalam bepergian nanda harus tahu tujuan yang jelas.
Mengapa?
Siapa yang tahu tujuan, maka akan mudah ia melangkah untuk mencapai tujuannya.
Nanda tersayang, sahabat Ali radhiallahu 'anhu berkata,"dunia mempunyai anak-anaknya, akhirat mempunyai anak-anaknya. Maka jadilah anak-anak akhirat, jangan jadi anak dunia." (1)
Maka nanda harus jadi anak akhirat. Apa artinya nanda? artinya adalah jadikanlah tujuan akhirmu adalah akhirat.
Maka, setelah nanda mempunyai niat dan tujuan yang jelas, tulislah visi dan misimu di kertas dan buku harianmu.
Dikala malas melanda, rasa bosan menyerang, segera buka buku harianmu. Baca ulang visi misimu. Berdoalah kepada Allah Ta'ala agar diberikan hidayah taufiq. Dan ikhtiarlah sekuat mungkin melawan pikiran dan perasaan negatif itu.
Ananda yang bunda sayangi, suatu saat nanti nanda akan tinggal jauh dari bunda dan ayahanda.
Jadi mulai sekarang belajar dan biasakanlah menjadi orang yang kuat dan tangguh.
Dengan membiasakan itu, in syaa Allah nanda akan mudah untuk beradaptasi dimanapun nanda berada.
Nanda, bunda sudah jelaskan apa itu homesick.
Mungkin nanda akan merasakannya nanti dibulan-bulan awal di pondok pesantren nanti.
Itu adalah hal yang wajar nak.
Hal ini juga pernah bunda rasakan dulu sewaktu pertama kali kos dan tinggal jauh dari orang tua untuk kuliah dahulu.
Nanda tidak bisa menghilangkan perasaan itu?
Cobalah buka buku harianmu, baca lagi visi, niat, tujuan, dan misimu belajar di pondok pesantren.
Baca dengan pelan dan berulang-ulang.
Mintalah kepada Allah agar diberikan kekuatan hati dan keteguhan jiwa agar dapat konsentrasi belajar, dan dapat bersabar menunggu saatnya tiba ketika orang-tua dan adik-adikmu mengunjungi nanda dihari libur nanti.
Ananda yang baik, kemampuan beradaptasi dengan lingkungan dimana nanda tinggal adalah salah satu kunci keberhasilan seseorang dalam menempuh studi di tempat yang jauh dari bunda dan ayahanda.
Maka pertajam lagi kemampuan adaptasimu wahai nanda.
Bagaimana caranya?
Kuatkan azzam, bulatkan tekad untuk meraih kesuksesan dalam menuntut ilmu.
Maka jika kamu telah membulatkan tekad (berazzam yang kuat), bertawakkal-lah kepada Allah, karena sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertawakkal. (2)
Barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akan cukupkan keperluannya. (3)
Nanda sayang, pintar-pintarlah dalam bergaul.
Pilihlah teman akrabmu yang shalih, yang mempunyai akhlak baik, punya adab yang luhur, dan sifat kebaikan lainnya.
Jauhilah orang yang malas, yang punya akhlak yang jelek, dan sifat buruk lainnya.
Ingat-ingat hadits ini dan amalkan,"Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman." (4)
Nanda, pilihlah kegiatan yang positif yang menyenangkanmu dan membuat dirimu semangat.
Kapasitas dirimu, dirimulah yang tahu.
Bunda percaya, nanda akan memilih kegiatan yang baik dan bermanfaat buat kehidupan nanda.
Selaraskan kegiatan ekstrakurikulermu dengan cita-citamu, sehingga semakin mudah dalam mencapai tujuanmu nanti.
Ananda, selain fokus belajar di kelas. Aktiflah dengan kegiatan kesiswaan, aktif di kegiatan ekstrakurikuler, dan ikutilah kegiatan positif dan bermanfaat lainnya. Percayalah nanda, kegiatan-kegiatan itu dapat menempamu menjadi pribadi yang lebih tangguh, kuat, tahan banting, sabar, dan pantang menyerah.
Nanda, kamu akan tinggal di sebuah komunitas. Sebagai makhluk sosial, maka bangunlah relasi yang baik dengan kakak kelasmu, teman-teman seangkatan, dan adik-adik kelasmu.
Aktiflah bertanya kepada kakak kelasmu yang pintar dan berakhlak baik.
Saling menolong, memberi dan menerima.
Bimbinglah adik-adik kelasmu jika mereka bertanya kepadamu.
Aktiflah berkomunikasi dengan wali asramamu, wali kelasmu, gurumu, ustadzmu, dan pembimbingmu lainnya di sana.
Ananda yang bunda cintai, biasakan hidup disiplin, jangan menunda-nunda waktu, rajin belajar dan berusaha, dan sabar dalam menempuh jalan menuntut ilmu ini.
Tentu nanda ingat, bunda pernah membacakan nasihat imam Syafi'i kepada para penuntut ilmu. (5) Bunda ulang lagi nasihat ini:
Ketahuilah...!!
Kalian tidak akan mendapatkan ilmu kecuali dengan enam perkara:
1. kecerdasan
2. semangat
3. bersungguh-sungguh
4. bekal/modal
5. belajar dengan guru
6. memerlukan waktu yang lama
Ananda, kesehatan adalah salah satu nikmat dari Allah yang harus kita syukuri dengan menjaganya.
Jagalah kesehatanmu.
Tidurlah yang cukup, berdoalah agar dikaruniakan kesehatan, olah raga yang teratur, makan dan minum yang bergizi, tambahlah makan atau minum tambahan seperti madu, habatus sauda, dan lainnya.
Nanda, nanti kau akan temui kehidupan yang sebenarnya yang bisa engkau rasakan sendiri jika engkau mandiri nanti.
Tidak semua yang engkau inginkan akan terpenuhi.
Engkau akan mengalami nanti, kau telah berjuang mati-matian berusaha untuk mendapatkan apa yang kau inginkan, namun pada akhirnya engkau tidak dapat meraihnya.
Itulah kehidupan di dunia nandaku sayang.
Jika nanda mengalami hal demikian, jangan terlalu sedih dan terpukul.
Jatuh dan merasa sedih adalah wajar. Namun jangan sedih berlebihan, sedih yang membuat putus asa sang hamba kepada Rabbnya.
Segeralah bangkit dari keterpurukan. Minta tolonglah kepada Allah dan janganlah lemah.
Ananda yang baik hati, janganlah terlalu gembira jika nanda mendapatkan suatu nikmat dari Allah. Itu akan membuatmu sombong dan merendahkan orang lain. Amal yang paling baik disaat itu adalah bersyukur kepada Allah dengan lisan dan perbuatan.
Janganlah terlalu bersedih dan terpuruk, jika ada sesuatu yang terluput darimu. Itu akan membuatmu putus asa dari rahmat Allah. Amal yang paling utama pada saat itu adalah qana'ah dan bersabar.
Nanda, jangan berputus asa, jangan mengeluh terutama mengeluh kepada manusia, jangan menyerah, jika nanda menemui kesulitan dalam perjalanan kehidupan nanda.
Pasti ada jalan lain jika hambatan menghadangmu.
Ingatlah ayat yang telah nanda hafal dalam surat Ath Thalaq ayat dua,"Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar."
Bertaqwalah dalam setiap keadaan dan disetiap tempat, niscaya Allah memberikan kemudahan kepadamu.
Nanda yang pintar, hiasilah prestasi-prestasi akademikmu, nilai-nilai pelajaranmu yang tinggi, dengan akhlak yang mulia.
Bunda dan Yanda akan sangat senang sekali jika prestasimu di berbagai kejuaran, engkau hiasi dengan adab dan akhlak yang indah di dalam keseharianmu.
Akhir dari nasihat.
Sebenarnya masih banyak bekal motivasi dan nasihat yang dapat diberikan kepada anak kita menjelang kepergiannya menuntut ilmu di tempat yang jauh dari kita, namun di atas adalah sekedar contoh nasihat ibu (orang tua) kepada anaknya.
Di atas adalah sekedar contoh nasihat yang baik untuk disampaikan kepada ananda kita. Mungkin saja ayah ibu sekalian mempunyai nasihat lain yang saya yakin juga baik dan penting untuk ditanamkan kepada ananda kita.
Semoga contoh nasihat di atas menjadi inspirasi bagi ayah bunda dalam menulis surat nasihat untuk anak atau nasihat yang akan disampaikan langsung secara lisan kepada ananda.
Semoga ananda kita semua diberikan kelancaran dalam menempuh studinya nun jauh di sana. Aamiin.
Dari:
Ummu Abdurrahmaan
Kota hujan
Menjelang keberangkatan ananda belajar ke sebuah pondok.
Sumber:
(1) Ali bin Abi Thalib radhiyallahu ‘anhu: “Dunia itu akan pergi menjauh. Sedangkan akhirat akan mendekat. Dunia dan akhirat tesebut memiliki anak. Jadilah anak-anak akhirat dan janganlah kalian menjadi anak dunia. Hari ini (di dunia) adalah hari beramal dan bukanlah hari perhitungan (hisab), sedangkan besok (di akhirat) adalah hari perhitungan (hisab) dan bukanlah hari beramal.” (HR. Bukhari secara mu’allaq –tanpa sanad-)
kutipan dari: https://remajaislam.com/4-masa-muda-bukan-masa-foya-foya.html
(2) Qs. Ali Imran:159
(3) Qs. Ath Thalaq: 3
(4) https://almanhaj.or.id/3480-teman-bergaul-cerminan-diri-anda.html
http://katakatamanfaat.blogspot.com/2015/12/cara-bergaul-yang-baik.html
(5) http://www.salamdakwah.com/baca-artikel/inilah-nasehat-imam-syafi-i-rahimahullah-kepada-para-penuntut-ilmu.html
NB.
Walaupun nasihat ini adalah contoh nasihat ibu untuk anaknya, namun bapak/ayahanda juga boleh menyampaikan nasihat yang indah ini kepada ananda.
Jujur aku nagis baca tulisan ini... salah satu anak rantau yang udah homesick banget.
ReplyDeleteDiulang2 baca, persis banget sma nasehat ibu dan ayah biasa kalau denger cuman lewat telfon 😭
terimakasih buat tulisan yang menginspirasinya...
Boleh copas ?
ReplyDelete