Komunikasi dengan anak adalah salah satu keterampilan penting yang harus dimiliki orang-tua. Kebetulan saya telah membaca buku yang intinya adalah cara-cara Nabi berkomunikasi dengan anak didiknya (dalam hal ini para sahabat Nabi) dalam menyampaikan sebuah pengajaran. Buku ini menjelaskan pola dan metode pengajaran Rasul sekaligus menunjukkan bukti bahwa Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah seorang pendidik yang ulung.

Metode komunikasi Nabi dalam menyampaikan pelajaran yang terdapat dalam buku ini dapat sobat terapkan dalam mendidik anak, terutama ketika sobat menyampaikan sebuah nasehat atau sebuah pelajaran kepada anak-anak.

Oleh karena itu, pada artikel ini saya ringkaskan isi buku tersebut dan semoga sobat pembaca mendapatkan faedah dan dapat mempraktekkannya dalam keseharian ketika berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak-anak.

Adapun judul asli buku tersebut adalah "Nabiyyul kariim (shallallahu 'alaihi wa sallam) mua'alliman". Penulisnya adalah Dr. Fadhl Ilahi. Buku ini diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh Ahmad Yunus, M.Si, dan diterbitkan oleh Pustaka Imam Syafi'i. Buku yang saya baca dan rangkum ini adalah buku cetakan pertama yaitu tahun 2010. Judul bahasa Indonesianya adalah "Bersama Rasulullah (shallallahu 'alaihi wa sallam) mendidik generasi idaman".

mendidik anak yang efektif dengan memanfaatkan waktu tempat dan kejadian yang pas



Pola pengajaran Nabi dan metode komunikasi kepada anak didik Beliau


1. Memilih waktu yang tepat dalam menyampaikan pesan pelajaran.

Beliau memberikan pengajaran disetiap waktu jika ada momen yang tepat. Beliau tidak membatasi pengajaran hanya pada waktu tertentu saja, akan tetapi beliau memberikannya ketika diperlukan. 

Contoh:

Nabi menyampaikan pelajaran setelah shalat Isya.
Di dalam hadits terdapat atsar bahwa Beliau memberikan pelajaran setelah shalat Isya. 

Kutipan: 

Imam Bukhari meriwayatkan dari  'Abdullah bin Umar, dia berkata: "Nabi mengerjakan shalat Isya bersama kami di akhir hayat beliau. Setelah salam beliau bersabda:'Tahukah kalian tentang malam kalian ini? ..... dan seterusnya. (untuk lengkapnya baca halaman 13 buku ini).

Ini menunjukkan bahwa beliau memberikan pendidikan dan pengajaran setelah shalat Isya.

Silakan lihat contoh waktu-waktu lain, seperti misalnya beliau memberikan pelajaran ketika disepertiga malam terakhir, dan seterusnya pada buku ini. Intinya, ini menunjukkan pengajaran yang rasulullah berikan tidak berbatas waktu alias sepanjang waktu, asal dibutuhkan atau diperlukan atau ketika ada momen yang pas dengan pelajaran apa yang akan disampaikan.

Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini:

- Kita sebagai orang tua jangan membatasi waktu untuk memberikan pengajaran kepada anak. Berikanlah pengajaran dan pendidikan kepada anak disetiap ada kesempatan.

- Usahakan dalam memberikan pengajaran/pesan/nasihat diperhitungkan momen atau waktu yang tepat, sehingga pesan atau pengajaran dapat berkesan di dalam hati anak-anak.

Misalnya:

Ketika sore hari kita melihat berita di TV ada musibah bencana alam di kota atau negeri lain. Kita ajak anak-anak melihat kejadian itu. Setelah itu, adalah tepat kita masukkan pesan-pesan nasihat yang terkait, seperti:

- Bencana itu kehendak Allah Ta'ala.
- Keutamaan orang yang bersabar ketika ditimpa musibah.
- Kita harus bersyukur dikaruniai nikmat keamanan.
- Keutamaan membantu orang lain yang ditimpa musibah.

2. Memilih tempat yang tepat untuk menyampaikan pelajaran

Beliau memberikan pengarahan dan pendidikan dimanapun asalkan di tempat yang tepat. Beliau tidak membatasi penyampaian ilmu hanya di tempat tertentu saja (misalnya hanya di kelas saja), akan tetapi beliau memberikan pengajaran dimanapun selama kondisi dan tempat mendukung untuk itu.

Contoh: 

Nabi mengajar di sela-sela perjalanan. Simaklah kutipan hadits di bawah.

Kutipan:

Dari 'Uqbah bin Amir, dia berkata: "Ketika aku menuntun unta Rasulullah dalam sebuah perjalanan, beliau bersabda kepadaku,'Hai 'Uqbah, maukah aku ajarkan engkau..... dan seterusnya.
(Lengkapnya lihat halaman 23)

Ini menunjukkan bahwa beliau melakukan pembelajaran ketika diperjalanan bersama sahabatnya.

Lihatlah contoh tempat-tempat lainnya di mana beliau memberikan pengajaran kepada para sahabat di buku ini, seperti di masjid, di salah satu rumah shahabiyah, di sela-sela perjalanan, dan seterusnya.

Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini:

- Kita harus memberikan pengajaran atau nasihat kepada anak di mana saja asal kondisi dan tempat mendukung untuk itu.

- Ada beberapa tempat yang mendukung untuk memberikan pemahaman kepada anak dengan tema yang tepat.

Misalnya:

Ketika menjenguk orang sakit di rumah sakit. Di rumah sakit inilah saat dan tempat yang tempat untuk memberikan pelajaran kepada anak tentang:

- Nikmat kesehatan dari Allah.
- Bersyukur atas nikmat kesehatan yang diberikan Allah.
- Cara bersyukur atas nikmat kesehatan.
- Hikmah dibalik ujian sakit.
- Pahala yang besar bagi yang menjenguk orang sakit.
- Pahala yang besar dan diampunkan dosa bagi yang bersabar atas ujian sakit.
- dan lain lain.

3. Memanfaatkan kesempatan dan momentum yang tepat

Poin tiga ini berkaitan erat dengan sebelumnya yaitu memilih waktu dan tempat yang tepat. Poin ini menekankan tentang kejadian yang tepat selain waktu dan tempat untuk memahamkan sebuah pelajaran kepada anak.

Contoh:

Beliau memanfaatkan kejadian seorang wanita yang menyayangi anak bayi untuk menggambarkan kasih sayang Allah terhadap hamba-hambaNya.

Kutipan:

Bukhari dan Muslim meriwayatkan dari Umar bin Khaththab radhiallahu 'anhu, dia berkata: "Beberapa tawanan pernah dibawa kepada Nabi, dan diantara tawanan itu terdapat seorang perempuan yang siap menyusui. Ketika mendapatkan seorang bayi, wanita itu mengambilnya, lalu menempelkannya ke perutnya untuk disusui.
Lalu Nabi bertanya kepada kami: 'Apakah menurut kalian perempuan ini akan melemparkan anaknya ke dalam api?' ... dan seterusnya.... Lalu Beliau bersabda:'Sesungguhnya kasih sayang Allah terhadap hamba-hambaNya jauh lebih besar daripada kasih sayang perempuan ini terhadap bayi itu'.


Pelajaran yang dapat diambil dari kisah ini:

- Nabi memanfaatkan momen/kejadian ketika para sahabat radhiallahu 'anhum melihat kuatnya rasa kasih sayang perempuan dengan anak bayi untuk menjelaskan tentang sangat besarnya kasih sayang Allah kepada hamba-hambaNya.

- Memberikan pemahaman kepada anak tentang adab, akhlak, dan pelajaran tentang iman dan kehidupan ketika ada kejadian-kejadian yang sobat alami bersama anak. Tujuannya agar pembelajaran itu berkesan di hati anak.


Itulah summary cara Rasulullah mendidik dan memberikan pengajaran kepada anak didiknya (para sahabat).

Jadi sobat sudah mengetahui bagaimana cara mengoptimalkan dan memanfaatkan waktu yang pas, tempat yang cocok, dan kejadian yang tepat untuk memberikan pemahaman kepada anak.

Semoga artikel ini dapat memberikan inspirasi kepada para orang-tua dan semoga dapat mempraktikkan ilmu bagaimana cara mendidik anak dengan memanfaatkan waktu, tempat, dan momen yang tepat. Semoga dengan mengamalkan metode ini para orang-tua dapat berkomunikasi dengan anak dengan cara efektif dan menghasilkan kebaikan pada anak-anak. Aamiin.

Ringkuman


1. Kita jangan membatasi waktu tertentu saja dalam memberikan pengajaran kepada anak. Usahakan memberikan pengajaran setiap ada waktu yang pas jika dilihat kondisinya memungkinkan dalam arti orang-tua dan anak siap untuk melakukan komunikasi yang dalam dalam melakukan pembelajaran.

2. Kita jangan membatasi tempat tertentu saja dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Usahakan berdialog untuk memberikan pemahaman dan pendidikan di mana saja, asal situasi dan kondisi yang mendukung. Dari contoh di atas kita bisa memberikan pemahaman kepada anak di rumah sakit, di ruang tamu, di sela-sela perjalanan bersama anak, dan seterusnya.

3. Ketika ada kejadian penting, terlebih lagi kejadian yang dilihat atau dialami bersama anak, masukkanlah moral of the story. Berikanlah apa-apa yang dapat dipelajari dari kejadian tersebut.

4. Dengan melihat waktu yang pas, tempat yang cocok, dan momen atau kejadian yang tepat, maka in syaa Allah apa-apa pemahaman yang kita berikan ke anak-anak akan membekas di hati mereka. Dan mereka akan mendapatkan pelajaran berharga melalui aktivitas pembelajaran yang kita lakukan bersama mereka. 

0 comments:

Post a Comment