Orang-tua yang sangat sibuk dengan urusan luar rumah biasanya membekali anak dengan gadget. Gadget memang membuat anak menjadi anteng alias hidup dengan dunianya sendiri sehingga membuat anak-anak tidak "merepotkan" orang-tua. Ditambah lagi bagi masyarakat penggunaan gadget sudah menjadi prestise sehingga mereka bangga membelikan gadget keluaran terbaru untuk anak-anaknya.
Gadget semula dimaksudkan untuk mempermudah interaksi dan komunikasi antar personal. Ternyata dalam perkembangannya alat itu dipakai mulai dari bangun tidur sampai seseorang mau tidur lagi.
Diibaratkan dua sisi mata uang, gadget memiliki dua sisi juga yaitu sisi positif dan sisi negatif. Kita mendapati di masing-masing sisi itu tergantung bagaimana kita menyikapinya.
Jika orang-tua tidak membekali anak, membimbing, dan mengarahkan untuk menyikapi gadget dengan positif, maka anak akan memanfaatkannya secara tidak tepat, bahkan berdampak negatif bagi psikologi anak maupun kesehatan anggota tubuhnya, misalnya: mata, dan lainnya. Belum lagi gaya hidup anak yang berubah dan melahirkan ketergantungan terhadap gadget.
Contoh sisi negatif gadget
- Berpotensi menjauhkan yang dekat.
Bayangkan jika sebuah keluarga (ayah,ibu, dan anak) makan bersama di meja makan, namun masing-masing asyik dengan dunianya dan sibuk dengan gadget masing-masing. Makan malam bersama tidak lagi sehangat dulu ketika masing-masing belum mempunyai gadget.
- Jarang berinteraksi dengan orang dekat / orang di sekitarnya.
Anak akan jarang main di luar rumah bersama tetagganya karena lebih asyik bermain bersama gadget di kamarnya. Ia juga tidak menyadari perkembangan di lingkungan sekitarnya karena sudah tidak lagi melihat dan empati terhadap lingkungan sekitar, yang difokuskannya hanya dunia gadgetnya saja. Yang parah lagi, komunikasi yang dekat dan hangat bersama ayah bunda semakin berkurang intensitasnya karena fokus pada gadgetnya.
- Anak-anak jadi kecanduan main gadget
Mereka akan menghabiskan waktu bermain, sehingga waktu belajar, waktu bermain dan bersosialisasi dengan lingkungannya tersita.
Perbedaan antara orang yang kecanduan gadget dengan yang tidak
- Jika pengguna gadget sedang fokus pada gadget karena memang harus menyelesaikan pekerjaan/tugas melalui tools yang ada di gadget dan setelah itu ia melanjutkan aktivitas lainnya tanpa terpaku pada gadget, maka fokus pada gadgetnya itu tidak bisa disebut kecanduan gadget.
- Jika mayoritas waktunya dihabiskan hanya dengan gadget tanpa alasan yang jelas seperti menyelesaikan pekerjaan/tugas, bahkan segala hal yang ia lakukan harus bersama gadget, maka inilah yang disebut kecanduan atau yang dikenal juga dengan istilah Nomophobia.
Dampak gadget bagi kesehatan anak
Di sini saya tidak membahas tentang manfaat positif bagi anak dari sisi psikologis maupun kesehatannya. Seperti yang telah saya sebutkan tadi, gadget punya dua sisi yaitu manfaat positif dan negatif tergantung dari kita menyikapinya dan cara kita berinteraksi dengannya.
Pada tulisan ini saya hanya membahas sisi negatif penggunaan gadget bagi kesehatan anak.
Contoh dampak negatif gadget dari sisi kesehatan anak:
- Menggunakan gadget merusak mata jika digunakan di ruang kamarnya yang gelap.
Bisa saja terjadi, karena sebelum tidur dan setelah lampu dimatikan (atau yang digunakan adalah lampu tidur 5 watt), anak yang kecanduan gadget pasti akan bermain dengan gadgetnya sampai ia tertidur. Dengan aktivitas sebelum tidur ini yang ia lakukan setiap hari maka akan berpotensi merusak mata anak karena radiasi cahaya pada layar monitor gadget.
- Menyebabkan anak kurang tidur.
Seperti yang dicontohkan di atas, biasanya kalau anak sudah keasyikan main di gadgetnya, ia akan lupa waktu, secara tak sadar ia begadang sampai ia tertidur atau bahkan ia tahan tidak tidur sampai dini hari demi memuaskan hasrat bermainnya di gadget.
Kurang tidur pada anak akan berpotensi mempengaruhi kesehatan mereka.
Ditambah lagi anak dapat mengalami carpal tunnel syndrome, yaitu rasa kaku, kebas, lemas atau berkedut pada tangan akibat tekanan pada syaraf median di pergelangan tangan.
- Penggunaan gadget yang banyak dapat mengubah postur tubuh.
Dari Daily Mail, ahli fisioterapi bernama Kirsten Lord berpendapat bahwa tubuh bereaksi terhadap kebiasaan yang dilakukan sehari-hari.
Jika sering melihat gadget, leher dan pundak turut terkena efeknya. Seseorang akan cenderung menyodokkan kepala ke depan, posisi tersebut akan meremukkan bagian atas tulang belakang dan mengompres saraf yang naik ke kepala. Akibatnya, dapat mengakibatkan sakit kepala, lelah dan kaku leher.
Dampak psikologis penggunaan gadget
- Penggunaan gadget yang berlebihan (bahkan kecanduan) mengakibatkan berkurangnya waktu berinteraksi dengan ayah bunda, keluarga, teman sehingga mengurangi kualitas hubungan tersebut.
- Dari poin di atas, maka hal ini berpotensi mempengaruhi perkembangan kemampuan sosialnya.
- Saat terpaku dengan gadget, anak akan kurang peka terhadap lingkungan dan orang di sekitarnya.
- Anak dapat bersikap egosentris dan tidak terbiasa mengembangkan sikap empati dan peduli terhadap sesama.
- Anak yang asyik dengan game di gadget cenderung malas bergerak dan beresiko menjadi obesitas.
Sumber:
Majalah SmartLiving
Edisi 58 - Maret / April 2016
Hal. 40 - 43
terimakasih sangat bermanfaat...
ReplyDelete