Adapun aktivitas ilmiah dasar yang harus ditanamkan adalah membaca, bertanya, dan riset. Menurut artikel yang saya baca (saya lupa di koran atau majalah apa), ketiga aktivitas pembelajaran ini harus didorong dan dibiasakan kepada anak-anak sejak dini sehingga menjadi kegiatan ini menjadi sebuah aktivitas yang menyenangkan bagi mereka.
Saya sudah menulis pada artikel sebelumnya yaitu menanamkan kebiasaan membaca pada anak. Sekarang saya akan menulis tentang yang berkaitan dengan aktivitas mencari atau menuntut ilmu yang lain.
Bagaimana menanamkan kebiasaan mencari dan mendapatkan ilmu pengetahuan?
Jika pertanyaan itu ditanyakan kepada saya, saya jawab saya bukan ahlinya sehingga saya tidak dapat menjawab pertanyaan itu secara tepat sesuai dengan teori-teori yang ada.
Namun saya hanya membaca dari mereka yang sudah berpengalaman (praktisi) yang membagikan ilmunya baik di seminar atau di blog mereka.
Menanamkan kebiasaan membaca
Mengenai mendorong anak-anak untuk senang membaca, saya sudah dokumentasikan di artikel saya yang lalu membangun kebiasaan membaca . Aktivitas ini dimulai dari membacakan mereka buku ketika mereka usia pra-sekolah, mengenalkan mereka huruf-huruf, mengajarkan mereka membaca dengan baik , dan menanamkan kebiasaan membaca kepada mereka.
Menanamkan kebiasaan bertanya
Pada fitrahnya anak-anak suka meniru. Mereka meniru apa saja yang dilihat, didengar, dan diperhatikannya. Oleh karena itu, saya mengingatkan diri saya sendiri khususnya dan ayah-bunda sekalian untuk mencontohkan perkataan dan perbuatan yang baik di depan mereka.
Dengan hal di atas, maka saya ketika melakukan aktivitas membangun kebiasaan membaca, saya selalu meminta mereka menceritakan kembali dengan bahasa mereka apa-apa yang telah mereka baca.
Setelah itu saya akan melakukan pertanyaan-pertanyaan sederhana. Pertanyaan bukan untuk menguji, namun untuk memberikan kesan perhatian kepada mereka bahwa sesungguhnya kita mendengar apa yang mereka bicarakan dan kita ingin sekali memahami dengan melakukan pertanyaan.
Adakalanya, giliran saya bercerita tentang sesuatu. Tidak hanya bercerita namun menjelaskan tentang suatu hal baru kepada mereka.
Nah, setelah itu saya tidak akan lupa (In syaa Allah) untuk berkata,”ada pertanyaan gak mengenai hal ini?”. Ini adalah langkah awal untuk memancing anak bertanya tentang apa-apa yang telah mereka dengar dan suatu hal yang ingin mereka pahamkan dengan benar.
Setelah beberapa waktu berlalu, Alhamdulillah… saya tidak perlu lagi memancing pertanyaan, oleh karena mereka sudah terbiasa melakukannya bersama saya. Kadang memang tidak ada sama sekali pertanyaan, namun disuatu waktu saya “dikerubuti” pertanyaan oleh mereka.
Pertanyaannya kadang sepele dimata kita, namun jangan menunjukkan sikap merendahkan mereka atas pertanyaan tersebut. Kita harus menyadari bahwa pemikiran mereka berbeda dengan pemikiran mereka. Selalu tunjukkan sikap empati dengan mendengar pernyataan dan pertanyaan mereka.
0 comments:
Post a Comment