Sewaktu Eco Driving (tertulis eco) indikator menyala di kelompok instrumen pada dashboard mobil, awalnya saya tidak mengerti apa yang dimaksud dengan eco drive itu. Setelah itu saya lihat, lampu indikator eco driving tidak menyala, lalu menyala lagi. Karena baru mengetahui tentang hal yang baru ini (maklum mobil sebelumnya tidak ada fitur eco driving), maka saya mencari informasi di buku manual mobil dan ternyata ada informasi tentang eco driving. Oleh karena itu, sekalian saya catat di blog ini agar sobat juga mengerti seluk-beluk eco driving ini.

Pengertian Eco Driving

Eco driving adalah cara mengemudi efektif yang didukung oleh teknologi terkini agar tercapai tujuan utama para pengendara yaitu berkendara dengan bahan bakar yang irit/efisien dan yang lebih penting lagi ramah lingkungan.

Saya ulang makna dari eco driving atau eco friendly, intinya eco driving adalah cara berkendara atau mengemudi yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan.

pengertian eco driving
Pengertian Eco Driving, sumber: buku manual Daihatsu

Penjelasan tentang Eco Driving

Agar terpenuhinya tujuan utama eco driving system yaitu efisiensi bahan bakar dan ramah lingkungan, maka pengendara harus memperhatikan best practices (praktek berkendara yang baik) agar sistem eco driving berjalan dengan baik.

1. Lampu indikator eco driving akan menyala jika switch pengapian diputar ke posisi ON (mobil dinyalakan). Hal ini adalah untuk menunjukkan bahwa pemeriksaan sistem sedang dilakukan. Lampu akan padam setelah beberapa detik.


2. Yang harus diperhatikan adalah ketika berkendara dengan akselerasi yang eco-friendly, maka lampu indikator eco akan menyala. 

Ketika pengendara menekan gas (pedal akselerator) yang berlebihan atau tiba-tiba, lampu indikator eco-friendly atau eco driving akan mati. 

3. Lampu indikator eco akan mati/tidak menyala pada kondisi berikut ini:

- Kendaraan dalam keadaan berhenti.
- Tuas pemilih berada di selain D untuk transmisi otomatis, 1 dan R untuk transmisi manual.
- Kecepatan mobil lebih rendah atau sama dengan 15 km/jam (10 mph).
- Kecepatan mobil lebih tinggi atau sama dengan 110 km/jam (69 mph).

Praktek berkendara yang mendukung eco driving

Di bawah ini adalah eco driving best practices:

1. Hindari pemanasan mesin mobil untuk waktu yang terlalu lama. Praktek yang benar adalah pemanasan cukup satu sampai dua menit saja.

2. Lakukan perpindahan gigi pada putaran mesin 2000-3000 rpm. Patokannya adalah sebagai berikut:

- Perpindahan gigi satu ke gigi dua pada kecepatan 15 km/jam.
  Sebaliknya perpindahan gigi dua ke gigi satu pada kecepatan kurang lebih 15 km/jam.

- Perpindahan gigi dua ke gigi tiga pada kecepatan 35 km/jam.
  Sebaliknya juga sama yaitu perpindahan gigi tiga ke gigi dua.

- Perpindahan gigi tiga ke gigi empat pada kecepatan mobil 50 km/jam.
  Kecepatan sama juga sebaliknya yaitu perpindahan gigi empat ke gigi tiga.

- Perpindahan gigi empat ke gigi lima pada kecepatan 70 km/jam.
  Sebaliknya perpindahan gigi lima ke gigi empat juga pada kecepatan 70 km/jam.

Catatan: perpindahan gigi yang rendah ke gigi yang lebih tinggi berarti terjadi akselerasi (penambahan kecepatan mobil). Sedangkan perpindahan gigi yang lebih tinggi ke gigi yang lebih rendah berarti terjadi pengurangan kecepatan mobil.

3. Berkendara dengan kecepatan yang sewajarnya dengan melihat kondisi sekitar. Pengendara sedapat mungkin menghindari akselerasi dan pengereman mendadak. Akselerasi atau penambahan kecepatan yang sewajarnya dan menginjak pedal rem juga lembut/tidak mendadak.

Catatan: ada situasi dimana pengendara harus mengerem mendadak/berhenti mendadak misalnya: tiba-tiba di depan ada anak kecil yang menyeberang dengan tidak melihat situasi kanan-kirinya, ketika di jalan tol tiba-tiba mobil di depan kita mengerem mendadak, atau kejadian dan situasi lainnya. 

4. Sesuaikan pengaturan AC terhadap kondisi cuaca agar konsumsi bahan bakar efisien.

5. Perhatikan kondisi rute perjalanan, misalnya jam-jam sibuk atau jalan macet. Kemacetan membuat konsumsi bahan bakar tidak efisien. Oleh karena itu sedapat mungkin cari alternatif rute atau berkendara diluar jam-jam padat/sibuk.

6. Lakukan perawatan mesin secara berkala dan teratur. Lihat posting saya terdahulu tentang perawatan mesin sehari-hari di sini http://katakatamanfaat.blogspot.com/2016/08/tips-merawat-mobil-sehari-hari.html

7. Periksa selalu tekanan angin ban mobil.
Berdasarkan data, tekanan angin dalam ban akan berkurang rata-rata 5% setiap bulannya. Jadi, sobat harus memeriksa setiap bulan agar tekanan angin dalam ban tetap sesuai dengan ketentuan (tidak kekurangan dan tidak kelebihan).

Mengenai berapa tekanan angin ban, biasanya ada petunjuk di buku manual mobil atau juga ada petunjuknya tertempel di bagian mobil.

Contohnya pada mobil Daihatsu Sigra, petunjuk jenis ban dan tekanan angin dalam ban tertera di sana. Silakan lihat pada gambar di bawah.

eco driving / eco friendly dengan memeriksa tekanan ban
Tekanan ban yang direkomendasikan dalam satuan kPa dan psi

Pada gambar di atas tampak bahwa ukuran ban mobil Daihatsu Sigra adalah 175/65R14 82T. Dan tekanan ban dingin yang direkomendasikan adalah seperti di bawah ini:

- Roda depan = tekanan pemompaan ban (tekanan ban dingin) yang direkomendasikan adalah 250 kPa atau 36 psi.

- Roda belakang = tekanan ban yang direkomendasikan adalah 250 kPa atau 36 psi.

Biasanya tukang pompa ban atau tambal ban familiar menggunakan satuan psi, sehingga dia mengerti jika sobat berkata padanya ingin mengisi ban dengan tekanan 36.

8. Selalu perhatikan Eco indikator untuk membantu gaya berkendara selalu dalam keadaan eco driving.

- Jika lampu indikator eco menyala berarti gaya mengemudi sobat itu eco-friendly.
- Jika lampu indikator eco mati berarti gaya mengemudi sobat itu tidak eco-friendly/eco driving.

9. Jika kabin mobil (ruangan dalam mobil) panas. Misalnya setelah mobil parkir di tempat yang tidak terlindung dari panas matahari. Maka sobat harus mendinginkan kabin dengan langkah-langkah berikut ini:

- Saat masuk mobil, buka sedikit jendela untuk mengeluarkan panas kabin.
- Pasang AC pada temperatur paling dingin dan blower yang maximal.
- Tunggu suhu dalam kabin turun. 
- Setelah suhu dingin, tunggu beberapa saat, lalu tutup rapat jendela yang tadi terbuka.
- Terakhir, aturlah suhu dan blower sesuai kebutuhan.

Itulah tips praktis cara mengendarai mobil dengan eco-friendly atau berkendara dengan eco driving. Saya berharap sobat dapat mempraktekkannya sehingga sobat dapat berkendara lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Semoga artikel ini bermanfaat. Jangan lupa dishare ke sobat lainnya agar tercipta lingkungan yang sehat karena semakin banyak yang mengetahui dan mempraktekkan eco-driving alias eco-friendly driving maka akan berdampak positif bagi lingkungan. 



0 comments:

Post a Comment