Dahulu telah saya tulis pengalaman mengenalkan anak agar mempunyai cita-cita. Sepertinya pengalaman ini terkait dengan catatan kali ini. Mimpi, cita-cita, goal, tujuan, keinginan, harapan, dan seterusnya adalah kata-kata yang substansinya sama. Maka catatan ini adalah sebagai pelengkap informasi yang telah saya tulis sebelumnya.
Dibawah ini adalah contoh bagaimana cara mengajarkan anak agar dapat menentukan tujuannya dan dapat merencanakan aksi atau usaha untuk mencapainya:
Contoh cara mengajarkan anak untuk mempunyai tujuan yang jelas dan dapat dicapai
1. Membahasakan goal atau tujuan dengan bahasa anak.
Anda dapat membuat asosiasi dengan hal-hal yang anak suka.
Contohnya jika anak anda suka sepakbola, maka buatlah perumpamaan sederhana tentang tujuan atau goal pada dunia sepakbola.
Contoh praktek:
Berkata kepada anak,"Goal atau Tujuan adalah target yang hendak dicapai. Dalam pertandingan sepakbola, setiap penyerang pasti punya tujuan, tujuannya adalah memasukkan bola ke gawang lawan. Makanya kamu teriak 'goool' ketika Ronaldo berhasil membuat gol ke gawang lawan. Artinya Ronaldo telah mencapai tujuannya.
Goal atau tujuan di dalam kehidupan juga seperti itu. Setiap manusia punya tujuan yang ingin dicapai agar ia dapat hidup lebih baik.
Perencanaan dalam membuat tujuan dan cara mencapai tujuan disebut goal-setting.
Untuk merencanakan sesuatu, penetapan tujuan, cara mencapai tujuan, itu semua adalah keterampilan hidup yang harus kamu miliki.
Keterampilan ini harus dilatih sejak kecil, keterampilan ini akan banyak membantu kamu nanti di sekolah, dan kehidupan setelah sekolah nanti misalnya pada saat dewasa nanti seperti untuk kerja, dan lainnya."
2. Menunjukkan goal kita kepada anak
Gunanya adalah memberikan contoh. Karena pendidikan yang terbaik adalah dengan memberikan contoh.
Jadi luangkan waktu anda untuk sharing mimpi/tujuan anda, rencana anda kedepan, dan usaha-usaha yang telah/akan dilakukan untuk meraihnya.
3. Goal formula dalam bahasa anak
Ketika anda telah menulis target/resolusi di buku harian anda atau di tempel di dinding kamar anda, ketika anda ingin sharing tujuan anda kepada anak-anak, anda harus mengubah bahasanya menjadi lebih sederhana.
Contoh penyampaian ke anak:
Anak lebih mengerti dengan bahasa simpel, jadi gunakan saja formula seperti ini:
Saya ingin + what + when
Penjelasan:
what adalah apa-apa yang ingin anda tuju.
when adalah waktu yang anda inginkan untuk mencapainya.
Contoh:
Saya ingin belajar bahasa pemrograman Scratch dan dapat membuat aplikasi pada bulan Desember 2018.
Dari kalimat ini, what nya adalah belajar dan membuat aplikasi menggunakan scratch, sedangkan target waktunya adalah Desember 2018.
4. Bantu anak membuat kumpulan keinginan/mimpi
Goal starts with dreams. Itu kata mutiara yang pernah saya baca.
Contoh prakteknya:
- Ajak ngobrol anak ketika waktu yang tepat, misalnya ketika sedang berdua, berjalan bersama, dan sebagainya.
- Diskusikan tentang mimpinya, keinginannya, aspirasinya.
- Tuliskan semua mimpinya. Sebanyak-banyak yang ia ucapkan, tulis saja.
- Diskusikan lagi, filtering mimpi, pilih tujuan yang benar-benar ia kira ia mampu mencapainya dengan usaha, dan tujuan yang sesuai dengan syari'at, sehingga tujuan dan mimpi yang diluar itu bisa dihapus dari list.
- Diskusikan lebih lanjut jika ia masih antusias untuk berdiskusi.
Yaitu tentang cara/usaha untuk meraihnya.
Ada pertanyaan-pertanyaan yang dapat membantu anak berpikir tentang cara ia mencapai tujuan yang telah ditetapkannya, misalnya:
a. Apakah kamu punya skill (keterampilan), pengetahuan yang terkait untuk mendapatkan mimpimu?
b. Apakah kamu tahu langkah-langkah apa saja yang bisa mendekatkan kamu ke tujuanmu dan langkah-langkah apa saja yang bisa menjauhkan kamu ke tujuanmu?
c. Apakah kamu perlu bantuan seseorang dalam rangka mencapai tujuanmu? kalau iya, sebutkan siapa? bagaimana cara menghubungi orang tersebut?
d. Apakah kamu punya cukup waktu untuk mendapatkan mimpimu?
Dan seterusnya. Jawaban-jawaban dari pertanyaan di atas, nanti akan menjadi sebuah strategi dan rencana aksi dalam berusaha meraih impiannya.
5. Untuk latihan awal dan praktek poin 1 sampai poin 4, ajarkan dahulu short-term goal dan sederhana.
Ini gunanya adalah untuk pembiasaan. Jika yang mudah dan sederhana sudah terbiasa dilakukan, ia akan lebih siap untuk menentukan tujuan yang lebih kompleks dan waktu yang lebih lama (long-term goal).
Contoh praktek short-term goal:
- Menata kamarnya agar lebih nyaman (menata ulang posisi, membuang/menjual barang yang tidak diperlukan lagi, mengecat, dll) dalam waktu tiga pekan.
- Menghabiskan membaca sepuluh halaman buku setiap hari.
- Menulis semua pengalaman yang ia pelajari satu pekan kedepan.
- Belajar bahasa arab untuk anak dan mendapatkan 35 kosakata baru dalam satu pekan kedepan.
dan seterusnya.
Jika anda melihat dan menilai anak anda sudah konsisten dalam penerapannya, maka mulailah untuk mengajarkannya long-term goal, seperti mau kuliah di mana, jurusan apa, mau bekerja di bidang apa, dan seterusnya.
6. Ajarkan anak konsep tracking kemajuannya dalam proses mencapai tujuan.
Contoh sederhana yang dapat dipraktekkan:
- Ambil kertas, tulis goal yang telah ditentukan anak.
- Tulis pula cara-cara/usaha yang harus dilakukan dalam rangka mencapai tujuan itu dalam bentuk list.
- Ajarkan ke anak bahwa setiap anak selesai mengerjakan tugas atau aktivitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan, berikan tanda selesai. Setiap aktivitas yang masih berlangsung atau belum selesai atau perlu dikerjakan lebih lanjut, berikan pula tanda misalnya "in progress".
Tujuan tracking progress ini adalah anak dapat melihat usahanya selama ini, melihat kemajuan aktivitasnya dalam menempuh tujuan, dan memotivasinya untuk tetap berusaha sampai tujuan tercapai.
- Orang-tua dapat membantu memotivasi secara ekstrinsik dengan berkata,"wah, lihat kamu sudah berusaha semaksimal mungkin, ummi yakin kamu semakin dekat dengan tujuan kamu.. ayo banyak berdoa dan berusaha lagi ya nak.."
7. Berikan reward ketika anak telah berhasil meraih tujuannya.
Sesekali merayakan kesuksesan anak meraih short-term goalnya membuat anak tetap termotivasi untuk meraih long-term goalnya.
Contoh reward sederhana yang dapat dilakukan adalah:
- Foto ketika anak meraih goalnya, lalu simpan di album khusus yang berisi kesuksesan yang diraih anggota keluarga.
- Buat semacam success log, yaitu album/buku besar berisi catatan kesuksesan untuk mendokumentasikan hasil-hasil yang telah anak raih. Ketika anak telah meraih salah satu impiannya, dokumentasikan di album ini.
- Makan bersama, bisa anda yang memasak sendiri makanan yang paling ia suka, atau pergi makan ke luar yang ia paling suka.
- Ajarkan ia bersyukur kepada Allah yang telah membuat ia dapat meraih apa yang ia inginkan. Cara bersyukur setelah mengucapkan hamdalah adalah menggunakan nikmat yang diberikan Allah dengan baik. Dan juga ajarkan ia berbagi kepada sesama atas nikmat yang diberikan Allah kepadanya.
- Ucapkan selamat kepadanya dan mendoakan keberkahan kepadanya ketika ia meraih tujuannya. Dan tak lupa mengucapkan,"Anakku, nikmat ini datang dari Allah semata bukan dari yang lain, kemudian dari usaha dan doamu, maka bersyukurlah kepada Allah."
Hal yang harus diperhatikan bersama
Di atas telah dijelaskan tentang tujuan dan mengenalkan kepada anak untuk mempunyai tujuan yang jelas agar hidupnya terarah.
Juga telah diterangkan langkah-langkah dan contoh praktek untuk mengajarkan anak untuk mempunyai tujuan dan bagaimana cara mencapainya.
Namun ada hal yang harus kita ketahui bersama bahwa:
1. Allah Ta'ala menciptakan manusia untuk beribadah kepada-Nya.
2. Ada kehidupan setelah kehidupan di dunia ini, yaitu kehidupan akhirat.
3. Sudah seharusnya orang-tua mendidik anaknya untuk menjadi anak akhirat, maksudnya orientasi hidupnya adalah untuk mempersiapkan akhirat yang merupakan kampung abadi.
4. Ajarkan anak bahwa tujuan jangka panjang yang paling utama adalah meraih kesuksesan di akhirat, yaitu masuk surga dan dijauhkan dari neraka.
5. Tanamkan kepada anak bahwa kesuksesan sesungguhnya adalah ketika kita melangkahkan kaki ke pintu surga.
6. Oleh karena itu, ajarkan kepada anak tentang tujuan/mimpi/cita-cita yang ditetapkannya harus sesuai dengan tujuan jangka paling panjangnya yaitu akhirat.
Kesimpulan
Orang yang mempunyai tujuan, mempunyai harapan yang tinggi untuk meraih tujuan, ia akan mengetahui:
1. Cara menentukan tujuan, yaitu tujuan yang jelas dan tujuan yang attainable (kemungkinan bisa diraih, bukan tujuan yang mustahil).
2. Merencanakan strategi untuk meraih tujuan/mimpi.
3. Berusaha secara konsisten dan tetap mempunyai motivasi untuk menjalankan strategi yang telah disusunnya, meskipun ia menemukan halangan atau hambatan.
0 comments:
Post a Comment