Banyak orang yang mengira bahwa ketakwaan adalah cukup hanya melaksanakan hak Allah Ta'ala tanpa harus melaksanakan hak-hak manusia dan makhluk Allah lain, seperti hewan dan tumbuhan.

Banyak orang yang menganggap bahwa agama dan orang yang taat beragama terbatas pada hubungan manusia kepada Allah, hubungan manusia kepada makhluk Allah, yaitu manusia, hewan, tumbuhan tidak termasuk di dalamnya.

Ada juga yang mengetahui bahwa ketakwaan adalah melaksanakan hak Allah dan juga melaksanakan hak sesama manusia, juga mengetahui bahwa agama adalah hubungan manusia dengan Allah dan hubungan manusia dengan sesamanya. Namun, ia tidak mengamalkan yang ia ketahui. Atau ia meremehkannya, sehingga ia melakukan kezaliman kepada manusia.

Sobat pembaca mungkin pernah menemui orang yang giat menunaikan ketaatan beragama, seperti shalat, umrah, haji, dan seterusnya. Akan tetapi, ia lalai dari sisi sosial yang berhubungan dengan sesama makhluk Allah seperti kepada manusia, hewan, dan tumbuhan. Seolah-olah ada dikotomi antara taat beragama dengan akhlak yang baik kepada manusia.

teruntuk saudaraku janganlah menjadi orang yang bangkrut



Banyak contoh yang dapat saya tuliskan dari sifat orang seperti ini:



  1. Tiap tahun umrah, namun ia korupsi dan merampas hak orang lain.
  2. Rajin shalat, namun bersifat iri dan dengki kepada manusia yang mempunyai prestasi lebih.
  3. Selalu berpuasa sunnah senin-kamis, namun ia selalu ghibah (membicarakan keburukan orang lain).
  4. Melaksanakan haji, namun masih menyerobot dalam antrian.
  5. Berpakaian dan berpenampilan syar'i, namun raut wajahnya tidak berseri dalam bertemu dengan manusia.
  6. Sering berdzikir, namun pelit dalam mengeluarkan harta untuk membantu sesama.
  7. Baca Al-Quran lancar dan sering membaca, namun sering ingkar janji kepada manusia.
  8. Sering berdoa, namun hutang tidak dibayar-bayar meskipun ia punya uang/barang untuk membayarnya.
  9. Rajin ke masjid, namun tidak amanah dalam berbisnis dengan rekannya dan tidak jujur.
  10. Rajin mengikuti kajian, namun tidak bertegur-sapa dengan tetangga.
  11. Anak yang rajin shalat, namun masih melawan orang-tua.
  12. Suami yang puasa baik yang wajib dan yang sunnah, namun bersikap keras terhadap istrinya.


Dan masih banyak lagi contoh yang tidak bisa saya tulis di blog ini.

Semoga saya dan sobat pembaca terhindar dari sifat di atas. Insan yang ideal adalah yang menjaga dengan baik hubungan dengan Allah dan juga hubungan dengan manusia. Kita wajib berusaha dan berdoa agar menjadi insan yang ideal tersebut.

Insan yang melanggar hak Allah, ia dapat memohon pengampunan kepada Allah langsung, kapanpun ia mau. Dan Allah Maha Penerima Taubat.

Sedangkan insan yang melanggar hak manusia, selain ia harus bertaubat kepada Allah, ia wajib meminta maaf kepada manusia yang dizaliminya. Namun tidak ada jaminan bahwa manusia yang dizalimi itu memaafkan pelanggarannya. Oleh karena itu, pelanggaran kepada hak manusia itu lebih berat, dan ini pertanggungjawabannya diperhitungkan seadil-adilnya di hari hisab (perhitungan).

Jika hal itu terjadi, maka ia akan menjadi orang yang bangkrut di akhirat nanti. Sekali lagi, ia adalah orang yang BANGKRUT. Ini adalah kerugian yang nyata, dan kita harus berdoa dan berusaha agar terhindar dari hal ini. Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda yang kurang lebih maknanya:

"Tahukah kalian orang yang bangkrut?" Para sahabat menjawab,"orang yang bangkrut adalah orang yang tidak mempunyai harta sepeserpun". Lalu beliau menjelaskan,"sesungguhnya orang yang bangkrut adalah yang membawa pahala shalat, puasa, zakat pada hari kiamat, namun ia datang dengan membawa dosa mencaci-maki manusia, menuduh manusia, memakan harta secara batil, menumpahkan darah manusia, memukul manusia. Lalu orang yang dizalimi diberi pahalanya. Bilamana pahala-pahala itu habis sebelum ditunaikan apa yang menjadi tanggungannya, maka dosa-dosa orang orang ini diambil lalu dilemparkan kepadanya, kemudian ia dicampakkan ke dalam neraka." (HR. Muslim no. 2581)

Sungguh bergidik ngeri saya membayangkan, si Fulan di hari kiamat membawa pahala ketaaatan pada Allah yang banyak, namun si Fulan sering menggibah temannya, merampas harta sahabatnya, dan seterusnya. Lalu di hari perhitungan yang seadil-adilnya pada hari kiamat nanti, si Fulan memberikan pahala-pahala tersebut kepada teman dan sahabatnya itu. Ketika pahalanya habis, dan kezaliman pada teman dan sahabatnya itu masih tersisa, maka dosa-dosa teman dan sahabatnya itu diberikan kepada si Fulan. Itulah yang dinamakan manusia SUPER BANGKRUT di hari kiamat.

Ia tidak mendapatkan pahala sepeserpun karena habis untuk membayar kezalimannya kepada manusia lain, ditambah lagi ia mendapatkan limpahan dosa-dosa dari orang yang dizaliminya. Inilah hakikat dari kebangkrutan yang sebenarnya.

Sekali lagi, marilah kita sama-sama berdoa agar dijauhkan dari kebangkrutan di hari kiamat. Semoga saya dan sobat pembaca dikaruniai akhlak dan adab yang mulia, baik kepada Allah maupun kepada manusia dan makhluk Allah lainnya.

Teruntuk saudaraku, jangan jadi orang yang bangkrut. 

Oleh karena itu, marilah kita berusaha untuk berbuat baik kepada sesama. Silakan baca tulisan saya sebelumnya, akhlak yang baik dapat dilatih ( http://katakatamanfaat.blogspot.com/2016/02/latih-jiwa-untuk-akhlak-mulia.html ). Kita harus latihan dan terus latihan, sepanjang hayat dikandung badan. Dan terus berdoa meminta hidayah taufiq kepada Allah agar dikaruniai akhlak yang baik kepada sesama makhluk Alah.

Mengapa kita harus menjaga hak Allah dan juga hak kepada manusia? Sebab Allah Ta'ala menyebutkannya di dalam Al-Qur'an. Dia menyertakan hak kepada sesama manusia dengan hak-Nya. Lebih jelasnya, Dia memerintahkan berbuat baik kepada sesama manusia setelah perintah menyembah kepada-Nya.

agar terhindar dari bangkrut dan jadi orang sukses

Diantara ayat-ayatnya adalah sebagai berikut:



  1. Dan Rabbmu berketetapan agar kalian tidak menyembah kecuali hanya kepada-Nya dan terhadap kedua orang tua hendaklah berbuat kebaikan. (surat Al-isra: 23)
  2. Dan sembahlah Allah, janganlah menyekutukannya dengan suatu apapun, dan kepada kedua orang-tua hendaklah berbuat baik, juga kepada sanak kerabat, anak yatim, orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya kalian. Sesungguhnya Allah tidak suka orang yang sombong lagi membanggakan diri (surat An-Nisa':36)


Dan juga banyak hadits yang menyebutkan tentang berbuat baik kepada sesama manusia, salah satu diantaranya adalah dari sahabat Abu Dzar, ia bertutur bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,

"Bertakwalah di manapun engkau berada dan ikutkanlah keburukan dengan kebaikan niscaya itu akan menghapuskan keburukan, dan perlakukanlah manusia dengan akhlak yang baik"
(HR. At-Tirmidzi no.1987).

Hadits di ini terkandung makna yang mulia yaitu penjelasan mengenai kewajiban hamba kepada Allah, kewajiban kepada dirinya sendiri, dan kewajiban kepada sesama manusia.

Semoga saya dan sobat pembaca dapat bersegera menuju kebaikan. Semoga di negeri kita, kita menjumpai insan yang menunaikan kewajiban kepada Allah dan sesama manusia. Alangkah indahnya jika seseorang:


  1. Rajin shalat ke masjid, juga rajin bersedekah dan membantu kerabatnya.
  2. Berpakaian dan penampilan yang syar'i, juga murah senyum dan sapa serta menemui kerabatnya dalam raut muka yang manis dan berseri.
  3. Anak yang rajin mengaji, juga berbakti kepada kedua orang tua.
  4. Rajin berdzikir, dan juga suka menolong orang lain. 
  5. Rajin mengaji, dan juga tertib dalam antrian.
  6. Umrah setiap tahun, dan juga jujur dan amanah dalam berdagang.
  7. Dan seterusnya.
  8. Pelajaran yang dapat diambil dari uraian di atas adalah:


Pelajaran yang dapat dipetik dari uraian di atas adalah:


  1. Kita wajib menjaga dan menunaikan hak Allah, contohnya: beribadah kepada-Nya dengan bertauhid kepada-Nya dan menjauhi syirik, dan seterusnya.
  2. Kita wajib menjaga dan menunaikan hak manusia, contohnya: berbuat baik kepada kedua orang tua, berbuat baik kepada manusia, dan lain lain.
  3. Insan ideal adalah insan yang dapat menunaikan hak Allah dan juga hak sesama manusia.
  4. Wajib berakhlak yang baik kepada Allah dan berakhlak yang baik kepada manusia.


Semoga dengan membaca tulisan ini, menambah amal kebaikan sobat pembaca.

Jika sobat pembaca merasa mendapatkan manfaat dari membaca tulisan ini, silakan sharing kepada teman-teman lain agar dapat bermanfaat secara lebih luas lagi. Semoga ini tergolong salah satu ikhtiar dalam rangka membangun Indonesia yang lebih baik melalui perbaikan akhlak semua penduduknya sehingga negeri ini dikarunia keberkahan dan menjadi lebih baik.

0 comments:

Post a Comment