Masih terkait dengan penyakit pada mata, setelah artikel sebelumnya saya membuat summary tentang katarak dan operasi katarak tanpa pisau bedah, kali ini saya akan membuat catatan ringkas tentang ambliopia atau mata malas.

Sumber catatan masih sama dengan tulisan kemarin, yaitu brosur yang saya ambil dari Jakarta Eye Center (JEC) Cibubur, begitupula sumber gambar disamping yaitu gambar terapi oklusi atau patching pada anak.

Jujur saja, saya baru tahu kalau ada gangguan mata yang bernama ambliopia atau mata malas ini. Yang saya tahu selama ini gangguan pada mata itu adalah mata minus, plus, silindris, katarak, glaukoma, rabun ayam, kebutaan pada mata. Setelah membaca brosur ini, saya mendapat wawasan baru mengenai gangguan pada mata yang bernama mata malas ini.

Oleh karena manfaatnya yang banyak, terutama bagi orang-tua yang ingin memeriksa dan melakukan terapi mata malas untuk anaknya, maka saya tulis ulang informasi tentang ambliopia ke blog ini.

Sekilas tentang Ambliopia


Apa itu ambliopia? 


Ambliopia sebutan lainnya adalah lazy eye atau mata malas. Ambliopia adalah gangguan pada mata yang berupa penurunan tajam penglihatan akibat adanya gangguan perkembangan penglihatan selama masa kanak-kanak.

Gangguan ini umumnya mengenai satu mata saja, namun kadang-kadang ditemukan juga pada kedua mata.

Mata malas adalah penyebab penurunan tajam penglihatan terbanyak pada anak-anak.

Proses terjadinya mata malas


Normalnya di usia 4 tahun, perkembangan bagian otak yang memproses penglihatan hampir sempurna. Bila otak tidak menerima bayangan yang jelas dari salah satu atau kedua mata maka akan sulit meningkatkan kemampuan melihat setelah perkembangan otak selesai sempurna. Mata ini yang kemudian akan mengalami ambliopia atau mata malas.


Penyebab ambliopia atau mata malas


- Kelainan refraksi seperti hiperopia, miopia, astigmatisma.

- Perbedaan yang besar kekuatan refraksi antara mata kanan dan kiri.

- Mata juling.

- Hambatan masuknya cahaya ke dalam mata, seperti kelopak mata jatuh atau ptosis, katarak, kekeruhan kornea, atau lainnya.

Deteksi dini ambliopia


Bagi yang terkena gangguan ambliopia, maka segera lakukan terapi di rumah sakit khusus mata.

Keberhasilan terapi tergantung pada seberapa beratnya ambliopia dan usia saat mulai dilakukan terapi.

Bila gangguan mata malas terdeteksi dini, terapi kemungkinan besar akan berhasil dan waktu terapi juga lebih singkat. Sebaliknya, jika terdeteksi pada usia di atas 4 tahun, angka keberhasilan lebih rendah.

Masalahnya, anak-anak belum dapat/bisa mengeluh tentang penglihatannya yang buruk/menurun, maka deteksi dini oleh orang yang profesional perlu dilakukan sebelum anak berusia 4 tahun.


Terapi Patching untuk gangguan mata malas


Untuk mengatasi mata malas atau ambliopia, anak harus menggunakan matanya yang malas dengan terapi oklusi atau patching.

Terapi patching adalah terapi dengan menutup mata yang penglihatannya baik, atau dengan tetes atropin pada mata yang baik.

Bila anak butuh kacamata, maka anak harus memakai kacamata sepanjang hari, kecuali mandi dan tidur.


Teori dasar terapi patching untuk mata malas atau ambliopia


Prinsip dasar dilakukannya patching/penutupan mata adalah untuk memberikan kesempatan penggunaan mata yang ambliopia, sehingga mata tersebut memperoleh peluang untuk mengembangkan daya penglihatan menjadi normal.

Pemulihan penglihatan ini akan lebih baik bila patching dilakukan pada usia sedini mungkin.


Orang-tua harus mendukung terapi patching


Bila pertama kali melakukan patching, orang tua harus menjelaskan alasan melakukan penutupan mata atau patching, jadi orang tua ikut memberi dorongan pada anak untuk menggunakan patching tersebut.


Waktu terapi patching untuk penanganan mata malas


Patching memakan waktu yang bervariasi (mingguan, bulanan, bahkan tahunan).

Semakin muda usia dimulai, pemulihan mata akan semakin cepat.

Yang harus diingat penglihatan kadang-kadang memburuk kembali, sehingga orang-tua harus membawa anaknya untuk pengecekan mata secara teratur.


Itulah informasi mengenai salah satu gangguan mata yaitu mata malas dan pengobatannya.

Jika anda memerlukan informasi lebih lanjut, segera hubungi dokter spesialis mata anda atau datang ke rumah sakit khusus/spesialis mata seperti JEC (Jakarta Eye Center).


0 comments:

Post a Comment