Manusia mudah lupa untuk me-recall informasi yang telah sampai kepadanya. Semakin bertambahnya waktu maka semakin hilanglah bekas bekas informasi yang telah dikumpulkannya.

Muroja’ah adalah salah satu aktifitas dalam mengatasi hal di atas. Muroja’ah adalah kata yang berasal dari bahasa Arab, yaitu muraaja’atun. Artinya adalah mengulang kaji atau mengulang-ulang informasi apa saja yang telah dikaji atau dipelajari.

Contohnya dalam menghafal Al-Quran. Jika anak Anda telah menghafal surat An-Naas, kemudian diteruskan dengan surat Al-Falaq, maka jangan lupa untuk mengulang hafalan surat An-Naas, surat Al-Falaq, dan kemudian menambah hafalan baru yaitu surat Al-Ikhlas.

Dalam pembelajaran baik di rumah, di sekolah, saat seminar, di tempat kursus, dan lain lain diperlukan sebuah keterampilan “note taking”.

Mengapa keterampilan ini perlu? Oleh karena hal ini digunakan sebagai bahan muroja’ah atau pengulangan materi yang sudah anda dapat.

=================
Catatan: Sebenarnya bukan hanya anak-anak kita saja yang perlu, namun kita sebagai orang tua juga memerlukannya, oleh karena itu saya tuliskan di blog ini juga sebagai pengingat saya khususnya dan sharing informasi kepada sobat pembaca pada umumnya.
=================


keterampilan mencatat informasi - note taking


Apa itu note taking?


Sebelum lebih jauh membahas note taking, saya tuliskan lebih dahulu definisi dari note taking.

Definisi yang saya baca di https://en.wikipedia.org/wiki/Note-taking , note taking adalah aktivitas mendokumentasikan/merekam/menulis/menyimpan/mencatat informasi yang didapat dari berbagai sumber terutama informasi yang paling penting atau substansial. 

Contoh sumber informasi: 

- Di kelas dari guru yang menjelaskan sesuatu.
- Dari internet.
- Dari buku, majalah, surat kabar yang dibaca.
- Dari TV atau radio.
- Dari pembicara pada acara seminar.
- Dan lain lain.

Manfaat note taking 


Sebelum menjelaskan manfaat note taking, saya akan uraikan dulu kondisi otak yang aktif ketika menerima informasi. Berdasarkan sumber dari Utah State University, jika kita menerima informasi baru, otak kita melakukan aktivitas berikut:

- Berusaha untuk membangun dasar berdasarkan informasi sebelumnya yang sudah didapat.
- Berusaha untuk mencari pola 
- Berusaha mencari makna yang terkandung dalam informasi tersebut
- Berusaha meringkasnya atau mendapatkan intinya
- Beusaha mencari keterkaitan dengan informasi lainnya yang sudah diperoleh
- Berusaha untuk mengorganisasikan atau mengurutkannya.

Itulah kondisi otak ketika kita dalam kondisi active learning . Adapun ketika kita passive learning, maka kondisi otak kita juga pasif. Passive learning maksudnya adalah kita hanya mendengar informasi saja atau membaca informasi saja tanpa berusaha untuk merekam atau mencatatnya.

Sekarang lanjut ke manfaat note taking, manfaatnya adalah seperti yang tertulis di bawah:

- Termasuk cara belajar yang active learning
- Termasuk ke dalam bagian active listening ketika mendengar informasi baru.
- Membantu aktivitas otak untuk mengorganisasikan informasi, seperti: mencatat makna, mengurutkan, meringkas, dan seterusnya.
- Memudahkan kita untuk mengulang-ulang informasi.
- Membuat informasi yang kita baca ulang masuk ke dalam memori jangka panjang, sehingga mudah untuk di recall.
- Sebagai bahan dokumentasi jika kita ingin mengajarkan atau menyampaikan informasi tersebut kepada orang lain.


Ciri-ciri catatan yang bagus


Adapun karakteristik dokumentasi atau catatan kita itu bagus dan efektif adalah sebagai berikut:

- Terorganisasi dengan baik.
- Terdokumentasi atau tercatatnya poin-poin utama dan penting secara lengkap.
- Terdapatnya contoh, permisalan, atau catatan yang merujuk ke sumber yang detil.
- Pola catatan yang konsisten.
- Dengan catatan tersebut, kita dengan mudah bisa melakukan test ingatan (self-testing). 
- Adanya singkatan-singkatan yang konsisten dan mudah dimengerti.
- Menggunakan metode note taking berdasarkan keperluan dan tujuan.


Macam-macam Metode note taking


Saya rangkumkan metode note taking dari sini 

Contoh metode note taking yang disebutkan pada website tersebut adalah:

- Metode Cornell
- Metode outlining
- Metode mind-mapping
- Metode charting
- Metode sentence

Untuk penjelasan detail masing-masing metode untuk melakukan pencatatan akan saya tuliskan pada tulisan selanjutnya.


Teknik note-taking yang dapat diajarkan kepada anak

Inilah teknik dan tools untuk melakukan note taking yang dapat diajarkan kepada anak-anak:


1. Manual


Ini adalah metoda konvensional dengan menggunakan pena dan kertas atau buku.


2. Menggunakan tools


Metoda ini menggunakan alat bantu, seperti: kamera, video recorder, sound recorder, tablet, laptop, smartphone, dan lain lain.


Adapun penggunaan metoda di atas tergantung pada aktivitas pengambilan informasi tersebut.

Contoh:

1. Di museum

Jika ingin mengingat benda bersejarah dan keterangannya, anda dapat menggunakan kamera dan sound recorder untuk merekam suara sang tour guide nya atau suara anda sendiri. Ini dilakukan jika anda memerlukan kecepatan dalam mencatat informasi.

Anda dapat rewrite atau membuat summary dari rekaman video atau suara di atas di buku, sehingga anda dapat mengulang informasi tersebut dengan mudah bila diperlukan.

 2. Di kelas

Anda dapat mencatat poin penting yang dijelaskan guru dengan metoda manual.


Beberapa hal yang harus diingat dalam note taking


1. Mencatat dengan gaya bahasa (style) kita sendiri. 

Dengan mencatat dalam bahasa dan versi kita sendiri berarti kita telah melakukan active learning.


2. Catatan tersebut harus selalu diulang.

Dengan semakin diulang, maka pelajaran tersebut akan semakin dimengerti, sehingga ketika menerima pelajaran selanjutnya maka kita akan terbiasa (otak terbiasa untuk menerima informasi baru).


3. Biasakan self-testing

Menguji tingkat pemahaman dan hafalan secara mandiri adalah strategi belajar yang efektif. Biasakan setelah mengulang membaca catatan, melakukan self-testing. 

Ini berguna untuk mengetahui bagian mana dari pelajaran yang kita belum hafal dan mengerti, sehingga pada bagian tersebut kita baca lagi secara detail atau tanya lagi kepada guru atau teman. 


4. Gunakan alat/tool yang familiar bagi kita

Jika terbiasa dengan bulpen dan kertas, gunakan. Jika lebih senang merekam dalam bentuk audio, gunakan dengan sebaiknya.

Jika menggunakan variasi audio, text, dan video pada smartphone, bisa juga digunakan secara efektif. Contoh software aplikasi untuk note taking adalah Evernote, AudioNote, dan lain lain. 


5. Usahakan untuk membuat keterhubungan antar informasi

Dalam membuat koneksi ini, terutama informasi yang bersifat sekuensial atau seri pelajaran.


Penutup


Tidak ada format atau metode pencatatan yang benar dan baik untuk semua orang. Karena setiap orang adalah unik, jadi bisa saja memilih salah satu metode yang dia enjoy dan mudah dalam penerapannya. 

Jadi, bebaskan anak-anak untuk memilih gaya pencatatan yang dia anggap mudah dan efektif.

Keterampilan note taking perlu dibiasakan dan diasah sejak dini karena keterampilan ini akan berguna seumur hidup.

0 comments:

Post a Comment